Tafsir Surah Az-Zukhruf Ayat 58-60 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai logika-logika aneh yang dibuat-buat oleh kaum musyrik. Kedua mengenai penegasan Allah tentang kemuliaan Nabi Isa dan bantahan atas tuduhan-tuduhan orang musyrik.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Az-Zukhruf Ayat 56-57
Ayat 58
Dalam ayat ini diterangkan bahwa kaum musyrikin Mekah itu membandingkan tuhan-tuhan mereka, yaitu berhala-berhala, dengan Nabi Isa yang telah dipertuhankan oleh orang-orang sesat sebelumnya, manakah yang lebih baik.
Menurut pandangan mereka Nabi Isa tidak lebih baik dari berhala-berhala yang mereka sembah, karena Nabi Isa juga akan masuk neraka bersama mereka dan tuhan-tuhan mereka.
Lalu Allah mematahkan pandangan itu dengan menerangkan bahwa mereka sebenarnya hanya berdebat dan menyanggah tak menentu, karena memang begitulah sifat yang sudah tertanam dalam diri mereka.
Baca juga: Surah Al Lahab dan Prinsip Kesetaraan dalam Islam
Ayat 59
Allah menegaskan bahwa Nabi Isa sesungguhnya adalah hamba-Nya, bukan anak-Nya dan bukan Tuhan. Ia telah dikaruniai kemuliaan, yaitu menjadi nabi yang menyampaikan ajaran-ajaran Allah dalam kitab Injil.
Di samping itu Nabi Isa dijadikan-Nya sebagai contoh bagi Bani Israil tentang bukti kekuasaan-Nya, bahwa Allah menciptakan sesuatu melalui proses yang tidak wajar, yaitu menciptakan manusia tanpa ayah. Dengan mengemukakan contoh itu, Bani Israil dan siapa pun sesudahnya tidak boleh memandangnya sebagai anak Tuhan dan mengangkatnya sebagai tuhan.
Ayat 60
Allah membantah kepercayaan kaum musyrikin Mekah bahwa malaikat adalah anak Allah yang harus disembah. Kepercayaan itu sama dengan kepercayaan sebagian Bani Israil dan orang-orang sesudah mereka tentang Nabi Isa.
Allah menegaskan bahwa bila Dia mau, Dia dapat menciptakan manusia menjadi malaikat yang menghuni bumi ini secara turun-temurun, atau menggantikan manusia di bumi yang juga hidup beranak pinak sampai hari Kiamat. Lalu apakah malaikat itu adalah anak-anak Allah dan pantas disembah?
Dengan penjelasan itu Allah hendak menyampaikan kepada kaum musyrikin Mekah bahwa Dia mampu menciptakan apa saja termasuk yang jauh lebih hebat dari penciptaan Nabi Isa, karena itu hanya Allah-lah yang pantas disembah, bukan ciptaan-Nya itu.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Az-Zukhruf Ayat 61-62
(Tafsir Kemenag)