BerandaTafsir TahliliTafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 20-23

Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 20-23

Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 20-23 ini menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di bumi serta yang ada pada diri manusia itu sendiri. Dijelaskan dalam Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 20-23 ini bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah yang banyak itu dapat dilihat dengan mata hati. Selain itu, dijelaskan juga tentang adanya sebab-sebab rezeki di langit. Salah satunya dengan air hujan. Hal ini dijelaskan dengan teori sains bagaimana air hujan bisa menjadi sebab rezeki bagi penduduk bumi. Di penafsiran terakhir pada Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 20-23 ini membahas tentang sumpah Allah yang disebutkan dalam ayat 23 sebagai isyarat meyakinkan manusia untuk meyakini adanya hari kiamat.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 17-19


Ayat 20

Ayat ini menerangkan bahwa di bumi ini terdapat tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah bila dilihat dengan mata hati yaitu benda-benda yang besar, cantik dan indah seperti matahari, bulan, gunung-gunung, hutan yang lebat, perkebunan yang subur, samudera yang biru luas sepanjang penglihatan mata yang diisi dengan bermacam-macam ikan seperti yang tampak dalam aquarium, dan lain-lain. Itu semuanya menunjukkan betapa agung dan sempurna Penciptanya, yaitu Allah Rabbul’±lam³n. Tafakur tentang keindahan alam ini benar-benar menambah cinta dan keyakinan orang yang yakin akan kekuasaan Allah.

Ayat 21

Ayat ini mengisyaratkan kepada manusia bahwa pada diri manusia terdapat bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah seperti perbedaan kemampuan, perbedaan bahasa, kecerdasan dan banyak macamnya anggota tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

Ayat 22

Ayat ini menjelaskan bahwa di langit terdapat sebab-sebab rezeki bagi manusia seperti turunnya hujan yang menyebabkan datangnya kesuburan tanah pertanian dan perkebunan yang menghasilkan berbagai hasil bumi dan buah-buahan sebagai rezeki bagi manusia dan ternak piaraannya, dan terdapat pula apa yang dijanjikan Allah untuk manusia, yaitu takdir penetapan Allah terhadap manusia itu masing-masing yang semuanya ditulis di Lauh Mahfudz.


Baca Juga: Tafsir Surat Ar-Rahman Ayat 5 – 9: Tiga Nikmat yang Tampak di Langit dan Bumi


Sebab-sebab rezeki di langit yang berlaku bagi semua makhluk hidup dan telah umum diketahui paling tidak ada tiga, yaitu air dalam bentuk hujan, angin, dan cahaya matahari. Air menjadi sebab rezeki. Melalui air hujan yang jatuh ke atas tanah dan memberikan kelembaban tanah sehingga memungkinkan ditumbuhi tanaman yang bermanfaat bagi manusia dalam bentuk bahan pangan, sandang dan perumahan. Angin oleh manusia bisa dimanfaatkan energinya bagi pelayaran dan menggerakkan kincir sumber energi, atau menyebabkan terjadinya penyerbukan tanaman, sehingga hasil pembuahannya bisa dimakan manusia (lihat adz-Ddzariyat /51 ayat 1s/d 3). Sedangkan cahaya matahari merupakan sumber utama energi di permukaan bumi yang bisa diperoleh langsung melalui kehangatannya atau secara tidak langsung melalui pertumbuhan tanaman (fotosintesa) pergerakan angin dan siklus hidrologi (lihat: adz-Dzariyat/51 ayat 1s/d 3). Bahkan energi minyak bumi yang saat ini merupakan sumber energi yang paling banyak dipakai, berasal dari energi cahaya matahari yang ditangkap oleh organisma laut (plankton), untuk kemudian terakumulasi sebagai endapan yang kemudian berubah menjadi minyak bumi.

Ayat 23

Ayat ini menerangkan bahwa Allah bersumpah untuk menetapkan keyakinan pada hati manusia tentang adanya hari kebangkitan. Allah bersumpah demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya hari Kiamat, hari kebangkitan, hari pembalasan dan pembagian rezeki itu yakin benarnya, seperti yakinnya seseorang terhadap perkataan yang diucapkannya. Maka demikian pula, manusia harus yakin akan menjumpai segala yang dijanjikan Allah itu seperti yakinnya dia mendengarkan ucapan-ucapan sendiri, terlebih-lebih jika ucapannya itu dapat direkam dalam sebuah kaset.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 24-29


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penafsiran Esoterik Peristiwa Eksodus Nabi Musa as. dalam Tafsir al-Alusi

0
Peristiwa eksodus adalah peristiwa meninggalkan tempat asal; kampung halaman, kota, atau negara. Dalam kisah Nabi Musa, ayat yang menjelaskan tentang peristiwa ini salah satunya...