Di antara petunjuk akan kasih sayang Allah ialah menciptakan alam semesta beserta isinya untuk kehidupan manusia, hamba-hamba-Nya. Tidak hanya itu, bahkan Allah juga mengutus para rasul dengan membawa risalah untuk disampaikan kepada mereka, agar mereka dapat menggapai kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akhirat. Namun, bagaimana jika mereka masih mengingkari kehendak Allah pada hari kiamat? Maka, terimalah penyesalan bagi orang yang ingkar di hari kiamat.
Penyesalan orang yang ingkar pada hari kiamat sebagaimana tertulis dalam firman-Nya, yakni Surat Al-Mulk ayat 8-11:
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ
قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?””
“Mereka menjawab: “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar””
Baca juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 5-7: Balasan Bagi yang Tak Patuh Perintah
“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala””
“Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”
Tafsir Surat Al-Mulk ayat 8-11
Pada Tafsir al-Misbah karangan Quraish Shihab, tertulis tentang tafsir ayat 8 Surat Al-Mulk, bahwa ketika mereka (orang-orang yang ingkar di hari kiamat) dilemparkan dalam neraka, mereka mendengar suaranya yang amat mengerikan, menggelegak dengan sangat dahsyatnya. Hampir-hampir saja neraka itu terpecah-pecah karena terlalu marahnya dengan mereka. Setiap kali sekelompok orang dari mereka dilemparkan, dengan nada mengejek para penjaga neraka berkata, “Apakah belum pernah datang kepada kalian seorang rasul yang mengingatkan kalian hari pertemuan ini?”
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain juga senada dengan Quraish Shihab, sama-sama menafsirkannya dengan (Hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah). Menurut suatu qira’at, lafal tamayyazu dibaca tatamayyazu yang sesuai dengan asalnya, artinya terbelah-belah (lantaran marah) karena murka kepada orang kafir. Setelah mengetahui akan siksa tersebut, mereka baru menyesali atas kesalahan yang telah mereka perbuat selama di dunia.
Akan tetapi, penyesalaan hanyalah sia-sia. Betapa besar penyesalan mereka atas tingkah laku buruk mereka ketika di dunia. Dan pada saat itu, penyesalan mereka sudah tidak berguna lagi. Ibarat nasi yang telah menjadi bubur. Andaikata penyesalan itu sebelum siksa berada di depan mereka (yaitu pada waktu mereka hidup di dunia), maka penyesalan itu akan bermanfaat bagi mereka. Karena mereka masih bisa memperbaiki pada masa hidupnya di dunia.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 3-4: Prinsip Keseimbangan Hidup dalam Melihat Kuasa Allah
Penyesalan orang yang ingkar di hari kiamat
Penyesalan yang paling berat dan penyesalan yang tidak ada gunanya adalah penyesalan orang yang ingkar di hari kiamat. Kenapa bisa seperti itu? Karena penyesalan orang yang ingkar pada hari kiamat merupakan gambaran penyesalan dari orang-orang kafir. Sesungguhnya penyesalan mereka karena datang saat rasa sesal yang tidak dapat memperbaiki keadaan.
Akan tetapi, jika penyesalan itu masih ada kesempatan untuk memperbaiki apa yang disesalinya, maka penyesalan itu akan sangat berguna. Dalam kitab Adhwâ’ul Bayân karangan Syaikh Asy-Syanqithi, ada dua macam penyesalan yang tidak bermanfaat bagi seseorang. Pertama, penyesalan di waktu ajal tiba. Di antara contohnya adalah penyesalan orang-orang fasik, sebagaiamana mereka yang tidak mau melaksanakan kewajiban bersedekah dan lainnya. Kemudian yang kedua, penyesalan pada waktu siksa akan menimpa (pada hari kiamat). Meskipun penyesalan itu sangat kuat, Allah tetap tidak menerima penyesalan mereka.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 1-2: Bukti Kuasa Allah dan Barometer Pribadi Berkualitas
Dan sesungguhnya penyesalan mereka (orang-orang kafir) di jawab Allah pada firmannya surat as-sajdah ayat 14:
فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ ۖ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Maka rasakanlah siksa ini disebabkan kamu mengingkari pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat); “sesungguhnya kami telah melupakan kamu pula dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan””
Sungguh sangat menyedihkan. Janganlah penyesalan itu datang pada kita, dan semoga mata kita dijauhkan dari pandangan neraka baik pada saat hari kiamat maupun setelah di alam akhirat. Wallahu a’lam[]