BerandaKhazanah Al-QuranBaca Ayat Ini Sebagai Doa Agar Orang Mendapatkan Hidayah Islam

Baca Ayat Ini Sebagai Doa Agar Orang Mendapatkan Hidayah Islam

Setiap muslim yang mempercayai agamanya dengan penuh keyakinan, niscaya akan memiliki keinginan agar orang mendapatkan hidayah Islam. Hal ini turut dirasakan oleh baginda nabi Muhammad saw, beliau sangat ingin agar orang-orang mendapatkan hidayah Islam dan mengenal seluk-beluk di dalamnya sebagaimana yang telah ketahui olehnya. Sehingga – dengan Islam – mereka dapat selamat dari jurang kegelapan dan kenistaan.

Keinginan nabi agar orang mendapatkan hidayah Islam juga ditujukan kepada keluarga beliau, yakni bani Hasyim dan Muthalib. Kita dapat membaca sirah nabawiah dan menemukan fakta bahwa nabi Muhammad saw pertama kali menyebarkan ajaran Islam – sebelum berdakwah kepada penduduk Mekah – di lingkungan keluarganya. Beliau mengajak pemuka-pemuka bani Hasyim dan Muthalib agar mendapatkan hidayah Islam. Namun ajakan tersebut hanya diterima oleh Ali bin Abi Thalib yang masih belia.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Esensi Islam Sebagai Agama dan Pengaruhnya Bagi Penafsiran Menurut Prof. Quraish Shihab

Seiring perjalanan dakwah di Mekah, keinginan nabi Muhammad saw agar orang-orang mendapatkan hidayah Islam masih tidak surut karena rasa cinta beliau kepada mereka, terutama terhadap pamannya Abu Thalib. Beliau sangat ingin agar pamannya tersebut mengikuti ajaran yang dibawanya. Keinginan nabi Muhammad saw ini kemudian mendapat teguran dari Allah swt dalam firman-Nya:

Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima  petunjuk.” (QS. al-Qasas [28]: 56).

Ayat ini secara singkat memberitahukan bahwa – meskipun dakwah agar orang mendapatkan hidayah Islam telah dilakukan – keputusan keimanan seseorang merupakan hak prerogatif Allah swt. Tugas nabi Muhammad saw dan kita sebagai umatnya – hanya – adalah menyampaikan risalah agama Islam sebaik mungkin dan mengamalkan nilai-nilai akhlak mulia. Lalu biar Allah swt yang menentukan hasilnya, yakni siapa saja yang menerima ajakan tersebut.

Gunakan Ayat Al-Qur’an Ini Sebagai Doa Agar Orang Mendapatkan hidayah Islam

Usaha pertama kali yang harus dilakukan oleh umat Islam sebagai pembawa ajaran Islam agar orang tertarik mendapatkan hidayah Islam adalah dengan menampilkan nilai-nilai substansial ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah bil hal seperti ini adalah sarana dakwah terbaik sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad saw di masa Islam awal.

Islam akan mudah diterima dengan jalan dakwah kebaikan, bukan melalui caci-maki, ujaran kebencian, kekerasan dan pemaksaan. Islam sendiri juga mengajarkan tentang kebebasan untuk memilih keyakinan tanpa ada paksaan sedikitpun. Oleh karena itu, kita sebagai muslim sebaiknya juga harus berlaku demikian, yakni dengan menyampaikan kebaikan dan berprilaku terpuji untuk menggambarkan kemuliaan Islam.

Selain melalui usaha-usaha tersebut, kita juga dapat berdakwah melalui doa-doa. Setiap dakwah yang dilakukan mesti diiringi dengan niat yang tulus dan doa kebaikan agar dakwah kita senantiasa murni demi menyebarkan kebaikan, bukan dengan tujuan memuaskan ego ataupun kepentingan golongan. Dengan doa, diharapkan dakwah kita dapat menembus dinding-dinding hati yang tak tertembus oleh kata-kata semata.

Menurut imam al-Ghazali ayat-ayat Al-Qur’an dapat digunakan sebagai doa agar orang mendapatkan hidayah Islam. Sebab ayat Al-Qur’an adalah kalimat terbaik untuk mengisi doa yang berfungsi sebagai senjata terbaik bagi umat Islam. Beliau menuturkan dalam kitab adz-Dzahabul Ibriz bahwa surat al-Insyirah [94] ayat 1-8 dapat dijadikan sebagai doa agar orang mendapatkan hidayah Islam.

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ ١ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ ٢ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ ٣ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ ٤ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ ٥ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ ٦ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ ٧ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ ࣖ ٨

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah [94]: 1-8).

Baca Juga: Makna Islam Sebagai Agama Perdamaian dalam Al-Quran

Amalan ini didapat imam al-Ghazali dari salah seorang alim di Mesir. Ia pernah berkata, “Seseorang dari kaum musyrikin datang kepada salah seorang muslim. Orang musyrik tersebut berkata, ‘Apakah di dalam kitabmu ada sesuatu yang dapat menolong jiwa saya, semoga saja saya mendapatkan hidayah Islam.’ orang muslim itu berkata, ‘Ada.’ Lantas ia menuliskan surat al-Insyirah [94] ayat 1-8 kepada orang tersebut. Maka orang musyrik itu berkata bahwa – setelah membacanya – ia seolah merasa ditarik dari pemahaman musyrik sehingga mendapatkan hidayah Islam.”

Dari riwayat tersebut, imam al-Ghazali menyimpulkan bahwa surat al-Insyirah [94] ayat 1-8 dapat digunakan sebagai wasilah berdoa agar orang masuk Islam. Pada catatan bukunya, beliau memang tidak menyatakan cara spesifik untuk mengamalkan ayat ini. Namun, secara implisit dapat dipahami bahwa bagi beliau ayat ini bisa dibaca secara langsung atau dijadikan sebagai bagian doa seseorang agar orang mendapatkan hidayah Islam. Wallahu a’lam.

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Penyuluh Agama Islam Kemenag kotabaru, bisa disapa di ig @rafim_13
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...