BerandaTafsir TematikAspek Pertama Membentuk Pribadi Manusia Unggul: Ilmu Pengetahuan

Aspek Pertama Membentuk Pribadi Manusia Unggul: Ilmu Pengetahuan

Islam menginginkan agar umatnya menjadi manusia unggul dalam semua aspek, baik aspek-aspek keduniaan maupun aspek ukhrawi. Ada beberapa ciri pribadi muslim yang unggul yang telah digambarkan oleh Allah dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan oleh Rasulullah di dalam hadisnya. Di antaranya ciri itu adalah اتقاكم (manusia yang paling bertakwa), أرفعهم درجة عند الله (manusia yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah), أحسن عملا (manusia yang paling baik amalnya), أحسنهم خلقا (manusia yang paling baik akhlaknya), dan أنفعهم للناس (manusia yang paling banyak manfaatnya bagi manusia).

Pembangunan pribadi-pribadi itu harus diarahkan untuk mencapai keunggulan menjadi manusia yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah, yang paling bertakwa, yang paling baik akhlaknya, dan yang paling bermanfaat bagi manusia, maka pembangunannya harus dilakukan untuk menjadi manusia unggul: 1) yang memiliki ilmu dan kecerdasan, 2) yang mampu mengamalkan ilmunya dengan amal dan karya-karya terbaik 3) yang mampu menjaga hubungan yang baik dengan sesama mahluk, mampu menjaga hubungan yang baik dengan lingkungannya, dan 4) mampu menjaga hubungan yang baik dengan pencipta-Nya, Allah swt.

Jadikanlah diri Anda menjadi manusia unggul, maka jadikanlah dirimu menjadi manusia yang unggul dengan ilmu pengetahuan, yang unggul dalam beramal, yang unggul dalam menjaga hubungan dengan sesama, hubungan dengan sesama makhluk, dan unggul menjaga hubungan dengan Allah Swt. jika Anda ingin menjadi manusia yang terbaik, baik di mata manusia maupun di mata Allah swt, maka raihlah keunggulan-keunggulan itu.

Baca Juga: Mengingat Allah Swt dengan Muhasabah dalam Al-Quran dan Hadis

Aspek pertama yang harus dibangun dalam pembangunan manusia yang unggul adalah aspek ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan kecerdasan adalah modal yang pertama dan paling utama yang harus dimiliki oleh setiap pribadi. Setip manusia adalah pribadi yang diberi kedudukan yang paling tinggi sebagai khalifah Allah di bumi, yang harus mengolah bumi ini sesuai dengan tuntunan-Nya. Untuk mengolah bumi yang diamanatkan oleh Allah itu, maka setiap manusia harus memiliki ilmu/pengetahuan dan kecerdasan. Ilmu menjadi syarat yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.

Tidakkah kita ingat, ketika Adam a.s. telah diciptakan oleh Allah sebagai khalifah Allah yang pertama di bumi, hal yang pertama dan paling utama yang dianugerahkan Allah kepadanya adalah ilmu pengetahuan. Ini bekal yang paling pertama yang harus dimiliki oleh Adam agar Adam dapat menjalani kehidupan dunia ini dengan baik dan menjalankan tugasnya sebagai khalifah itu dengan baik. Allah telah menggambarkan hal ini dalam QS. Al-Baqarah [2]: 31:

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”

Rasulullah saw. menerangkan di dalam hadisnya tentang kelebihan dan keutamaan orang yang berilmu: “Dari Abu al-Darda’ dia berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Para malaikat akan membukakan sayapnya karena keridaan terhadap apa yang dilakukan oleh orang yang mencari ilmu. Pencari ilmu akan dimintakan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan bumi, hingga ikan-ikan yang ada di dasar laut. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang beribadah ialah bagaikan kelebihan bulan purnama atas semua bintang di langit. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Sesungguhnya mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang telah mendapatkannya, maka dia telah mendapatkan suatu bahagian yang paling baik.” (HR. Ibn Abi Syaibah).

Baca Juga: Berinfak di Jalan Allah Swt dan Balasan yang Didapatkan

Ilmu yang kalian dapatkan hari ini adalah mudal yanga amat berharga untuk kehidupanmmu di hari hari esok dan hari-hari selanjutnya. Ilmu akan mencerahkan masa depanmu, dan menjadi sarana mengantarkanmu kepada kebahadiaan dan kesejahteraan. Jika engkau tidak memiliki ilmu pada hari ini berarti engkau tidak memiliki sesuatu yang berharga bagi masa depanmu. Masa depanmu akan kabur dan tidak jelas karena engkau tidak memiliki ilmu. Karena itu, tuntutlah ilmu di mana pun dan kapanmu agar masa depanmu bersinar.

Ahmad Thib Raya
Ahmad Thib Raya
Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran (PSQ)
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...