BerandaTafsir TematikMenepis Anggapan “al-Yawma Akmaltu Lakum Dinakum” sebagai Ayat yang Terakhir Turun

Menepis Anggapan “al-Yawma Akmaltu Lakum Dinakum” sebagai Ayat yang Terakhir Turun

Sekilas saat menyimak surat Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi “Pada hari ini telah aku sempurnkana agama kalian,” kita akan memiliki anggapan bahwa ayat tersebut adalah ayat yang terakhir diturunkan. Terlebih saat mengetahui bahwa itu diturunkan saat Hajjatul Wada’ atau haji terakhir Nabi Muhammad. Bagaimana bisa? Ya, karena telah disempurnakannya agama menunjukkan bahwa tidak akan ada lagi ajaran syariat baru lagi. Dengan kata lain, tidak akan ada wahyu lagi diturunkan.

Sayyid Muhammad ‘Alawi Al-Maliki dalam Faidul Khabir menepiskan anggapan tersebut. Ia memang tidak menyatakan secara langsung bahwa ayat tersebut bukanlah ayat Al-Quran yang terakhir kali diturunkan. Namun beliau menyatakan bahwa tidak ada pertentangan antara Surat Al-Maidah ayat 3 dengan fakta masih adanya wahyu yang diturunkan setelah ayat tersebut. Hal ini dikarenakan pemahaman bahwa Al-Maidah ayat 3 menyatakan agama Islam telah sempurna sehingga tidak ada wahyu lain yang diturunkan setelahnya, adalah pemahaman kurang tepat (Faidul Khabir/60).

Baca juga: Beda Pendapat Tentang Ayat Al-Quran yang Terakhir Diturunkan

Tentang Al-Maidah ayat 3 dan tafsir kata “al-yawma akmaltu”

Surat Al-Maidah ayat 3 yang menyinggung telah disempurnakannya agama Islam berbunyi:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al-Maidah [05] 3).

Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa pendapat yang benar adalah, ayat di atas diturunkan di saat haji terakhir Rasulullah salallahualaihi wasallam (Hajjatul Wada’). Dan itu adalah Hari Jumat. Keterangan ini diriwayatkan dari ‘Umar ibn Khattab, Mu’awiyah ibn Abi Sufyan, ‘Abdullah ibn ‘Abbas dan banyak lagi ulama. Ini juga pendapat yang diyakini Ibn Jarir At-Thabari di dalam tafsirnya (Tafsir Ibn Katsir/3/29).

Baca juga: Surat Al-Maidah Ayat 3: Isyarat Kewafatan Nabi Muhammad Saw

Terkait tafsir dari kata “al-yawma akmaltu lakum dinakum”, Ibn Jarir di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ada dua riwayat mengenai hal itu.

Pertama, makna dari “dinakum” adalah ajaran Islam itu sendiri. Sehingga maksud dari “akmaltu” adalah semua ajaran Islam tentang hukum, perintah, larangan, halal, haram dan segala tuntunan yang dibutuhkan manusia, semuanya telah diturunkan pada hari itu. Yaitu Hari Arafah, saat haji terakhir Nabi Muhammad. Ulama yang meyakini pendapat ini menyatakan, setelah ayat ini tidak ada ayat tentang hukum yang diturunkan. Dan nabi wafat 81 hari setelahnya.

Kedua, makna dari “dinakum” adalah haji. Yaitu haji yang dilakukan di saat haji terakhir Rasulullah. Dan makna “akmaltu” adalah disempurnakannya haji tersebut dengan dapat terlaksana tanpa perlu berkumpul dengan kaum musyrik. Kaum muslim dapat beribadah sendirian dengan leluasa tanpa berdampingan dengan kaum musyrik. Tidak seperti sebelum ditakhlukkannya kota Makkah, dimana masih banyak berhala dan kaum musyrik di sekitar Ka’bah.

Makna agama adalah haji

Dari dua pendapat di atas, Ibn Jarir At-Thabari mengunggulkan pendapat yang menyatakan bahwa makna dari agama adalah haji. Sehingga yang terjadi bukanlah semua ajaran Islam telah diturunkan besertaan ayat itu. Tapi, haji umat Islam telah disempurnakan pada saat itu dengan bentuk tidak lagi beribadah bersama kaum musyrik.

Ibn Jarir beralasan, orang yang memiliki ilmu tidak akan membantah bahwa setelah surat Al-Maidah ayat 3 diturunkan, masih ada wahyu lain yang diturunkan. Bahkan menjelang wafatnya Nabi, wahyu semakin banyak yang turun. Ibn Jarir kemudian mengutip keterangan sahabat bahwa ayat yang terakhir diturunkan adalah Surat An-Nisa ayat 176 tentang hukum waris (Tafsir At-Thabari/9/517-521).

Baca juga: Surat Al-Isra’ [17] Ayat 23: Perintah Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Bila ada riwayat bahwa Surat Al-Maidah ayat 3 turun 81 hari sebelum wafatnya Nabi, maka Surat Al-Baqarah ayat 281 turun selisih 9 hari sebelum wafatnya Nabi. Banyak ulama tatkala membahas tema ayat yang terakhir diturunkan, mengutip keterangan Sa’d ibn Jubair yang diriwayatkan Ibn Abi Hatim, bahwa ayat terakhir yang diturunkan dari keseluruhan Al-Quran adalah Al-Baqarah ayat 281. Dan Nabi wafat 9 hari setelahnya. Keterangan ini tentunya semakin menguatkan pendapat At-Thabari (Tafsir Ibn Abi Hatim/10/487). Wallahu a’lam[]

Muhammad Nasif
Muhammad Nasif
Alumnus Pon. Pes. Lirboyo dan Jurusan Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga tahun 2016. Menulis buku-buku keislaman, terjemah, artikel tentang pesantren dan Islam, serta Cerpen.
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...