BerandaTafsir TahliliTafsir Surah An-Najm Ayat 29-31

Tafsir Surah An-Najm Ayat 29-31

Tafsir Surah An-Najm Ayat 29-31 berisi tentang perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk berpaling dari kaum kafir Quraisy. Selain itu, Tafsir Surah An-Najm Ayat 29-31 ini membahas tentang balasan yang akan diterima oleh setiap orang sesuai dengan amalannya masing-masing. Dari Tafsir Surah An-Najm Ayat 29-31 dapat mengambil hikmah  bahwa dengan memahami tanda-tanda kuasa Allah itu merupakan  salah satu petunjuk jalan kebenaran.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah An-Najm Ayat 24-28


Ayat 29

Dalam ayat ini Allah swt memerintahkan Rasul saw agar berpaling dari orang-orang kafir dan musyrik yang telah berpaling dari Al-Qur’an kitab Allah, yang tidak mau menjadikannya sebagai pedoman hidup, padahal seharusnya mereka sadar bahwa Al-Qur’an bisa menuntun mereka untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga berisi kisah umat-umat terdahulu, sikap mereka terhadap para nabi dan rasul, dan akibat dari pembangkangan mereka terhadap ajaran para rasul tersebut, yaitu azab yang pedih di akhirat. Orang-orang musyrik dan kafir malah tidak mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu, mereka mencukupkan diri dengan hal-hal yang berhubungan dengan keduniaan saja. Bahkan mereka rela tertipu dengan kepalsuan dunia dan terseret untuk hanya memikirkan kesenangan duniawi saja.

Tegasnya, Muhammad saw diperintahkan oleh Allah agar tidak terlalu menghiraukan sikap orang-orang kafir yang berpaling dari Allah, karena mereka memang hanya menginginkan kesenangan duniawi yang merupakan tujuan hidup dan cita-cita mereka. Dalam keadaan seperti itu, sudah tidak ada lagi jalan untuk beriman. Maka Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw untuk merasa tidak kasihan atau bersedih hati atas keadaan mereka. Karena Rasul pernah hampir mencelakai dirinya hanya karena prihatin melihat keadaan kaumnya yang tidak beriman. Allah swt berfirman:

لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ اَلَّا يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ   ٣

Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman. (as-Syu’ara’/26: 3)

Orang-orang musyrik hanya membatasi diri kepada kehidupan duniawi, karena ilmu pengetahuan mereka terbatas pada masalah-masalah duniawi serta menyibukkan diri dengan berbagai kesibukan duniawi saja. Mereka sudah merasa berhasil dengan banyaknya harta dunia yang mereka miliki dan tingginya kedudukan sosial mereka. Mereka tidak memperhatikan berita-berita lainnya yang disampaikan oleh para rasul terutama tentang kehidupan akhirat. Keadaan mereka yang demikian itu menjadikan telinga tersumbat, tidak dapat mendengar berita-berita tentang akhirat.


Baca Juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 28-30: Kecaman terhadap Kaum Musyrikin Mekah


Ayat 30

Kemudian Allah swt menegaskan dalam ayat ini bahwa sesungguhnya Dia Maha Mengetahui orang-orang yang memikirkan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta ini serta memikirkan apa-apa yang terkandung dalam seruan Rasul-Nya sehingga ia mendapat petunjuk ke jalan kebenaran yang menyelamatkannya pada hari kebangkitan dan mendapat keridaan Tuhannya. Ia berbahagia di dunia karena ia mengikuti apa-apa yang telah digariskan oleh Allah untuk manusia yang mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah Maha Mengetahui orang-orang yang menyeleweng dari jalan yang benar yang telah membuat hawa nafsunya menjadi tuhannya yang membekukan akal nuraninya itu. Allah akan memberikan balasan kepada semua makhluk-Nya tanpa memandang kedudukannya di dunia, sesuai keluasan ilmu-Nya, dengan mengutamakan orang-orang yang melakukan pengabdian kepada-Nya. Allah swt berfirman:

لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). (Yunus/10: 26)

Ayat 31

Ayat ini menyatakan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah, semua berada dalam genggaman-Nya dan di bawah kekuasaan-Nya. Allah menjadikan semua yang ada di langit dan di bumi, Dia pemiliknya dan Dia yang mengaturnya, Dia mengetahui seluk-beluk keadaannya. Maka janganlah manusia mengira bahwa Allah akan membiarkan mereka dengan tidak membalas setiap manusia menurut amal perbuatannya. Dia akan membalas menurut ilmu-Nya yang mencakup segala sesuatu. Orang-orang yang berbuat baik diberi ganjaran kebaikan dengan dimasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai dan memberi kesenangan yang tidak pernah terlintas di hati manusia. Ia membalas orang-orang jahat sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya dari bermacam-macam seperti syirik dan maksiat karena hatinya tertutup oleh dosa-dosa besar dan kecil.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah An-Najm Ayat 32


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...