BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Az-Zukhruf Ayat 86-89

Tafsir Surah Az-Zukhruf Ayat 86-89

Tafsir Surah Az-Zukhruf Ayat 86-89 berbicara mengenai tigal hal. Pertama mengenai kebodohan orang-orang musyrik ketika mengharap syafaat terhadap berhala. Kedua mengenai pertentangan dalam diri orang-orang musyrik sediri. Ketiga mengenai kabar baik bagi orang-orang muslim.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Az-Zukhruf Ayat 81-85


Ayat 86

Ayat ini menerangkan bahwa semua berhala dan dewa-dewa disembah oleh orang-orang musyrik untuk mendapat syafaatnya, padahal berhala itu tidak kuasa berbuat dan tidak memiliki sesuatu pun, bahkan mereka itu sendiri dikuasai dan dimiliki oleh penyembah-penyembahnya.

Mungkinkah mereka memberikan syafaat dalam keadaan demikian? Adapun orang-orang yang mengucapkan kalimat tauhid, memahami serta meyakininya, ia berjalan sesuai dengan petunjuk Allah, seperti malaikat, Nabi Isa, maka syafaat mereka berfaidah di sisi Allah, dan Allah akan memberikan syafaat kepada orang-orang yang pantas menerimanya.

Sa’id bin Jubair berkata, “Maksud ayat ini ialah berhala-berhala itu tidak memberi syafaat sedikit pun, yang bisa memberi syafaat itu hanyalah orang yang mengakui kebenaran, beriman kepada Allah berdasarkan ilmu yang dipelajari, dan pandangannya yang jauh.”

Ayat 87

Dalam ayat ini diterangkan bahwa perkataan dan perbuatan orang-orang musyrik itu saling bertentangan. Jika ditanyakan kepada mereka, siapakah yang menciptakan seluruh makhluk ini, maka mereka menjawab dan mengakui, “Hanya Allah sajalah yang menciptakannya, tidak berserikat dengan seorang pun.”

Mereka tidak sanggup membantah kenyataan itu, tetapi perbuatan dan tindakan mereka membuktikan bahwa mereka mempersekutukan Allah. Mengapa orang-orang musyrik itu berpaling sehingga menyembah selain Allah atau hanya menyembah Allah saja sesuai dengan pengakuan mereka. Hal tersebut menunjukkan kebodohan mereka.


Baca juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 28-30: Kecaman terhadap Kaum Musyrikin Mekah


Ayat 88

Muhammad saw berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya orang-orang yang aku seru untuk mengikuti ajaranmu sesuai dengan perintahmu adalah orang-orang yang telah terkunci mati hatinya sehingga mereka tidak mau beriman.”Firman Allah:

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (al-Baqarah/2: 6)

Ayat 89

Setelah Allah mendengar ucapan Rasulullah saw itu, Dia berfirman, “Hai Muhammad, berpalinglah engkau dari mereka, janganlah engkau berputus asa karena keangkuhan mereka untuk beriman, janganlah engkau melayani perkataan-perkataan mereka yang buruk itu, dan tindakan-tindakan yang menghinakanmu dan pengikutmu, maafkanlah mereka, kelak mereka akan mengakui kesalahannya dan merasakan akibat kekafiran mereka.”

Ayat ini merupakan janji Allah kepada kaum Muslimin, dan janji itu ditepati-Nya dengan penaklukan kota Mekah. Peristiwa tersebut menyebabkan manusia masuk Islam secara berbondong-bondong. Maka tersebarlah agama Islam ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang singkat.

Allah berfirman:

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ  ١  وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ  ٢  فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ  ٣

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. (an-Nasr/110: 1-3)


Baca setelahnya: Tafsir Surah Ad-Dukhan Ayat 1-3


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

Literasi sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa Perspektif Alquran

0
Dapat kita saksikan di berbagai negara, khususnya Indonesia, pembangunan infrastruktur seringkali diposisikan sebagai prioritas utama. Sementara pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia seringkali acuh tak...