BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Ghafir Ayat 18-20

Tafsir Surah Ghafir Ayat 18-20

Tafsir Surah Ghafir Ayat 18-20 berbicara tentang peringatan Allah kepada kaum musyrik dan kepada hamba-hamba-Nya agar menghentikan perbuatan jahat sesegera mungkin, sebab Allah Maha Mengetahui hal-hal yang tersebunyi sekalipun.

Adapun pada tafsir kali ini, Allah menyindir sikap “khianat”. Tegas, Dia menjanjikan azab yang pedih bagi pelakunya apabila tidak bertaubat dan menghentikan perbuatan tersebut.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah GhafirAyat 15-17


Ayat 18

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia memerintahkan Rasulullah supaya memperingatkan kaumnya yang musyrik akan datangnya hari Kiamat yang tidak lama lagi.

Oleh karena itu, mereka diingatkan untuk berhenti melakukan perbuatan jahat yang dilarang oleh agama, dan memperbaiki akidah mereka yang sesat, yang menyebabkan mereka diazab nanti di akhirat dengan azab yang pedih.

Pada hari itu, keadaan sangat mengerikan dan menakutkan, kesedihan tak terkirakan lagi sehingga jantung terasa sesak sampai ke kerongkongan, napas turun naik, nyawa keluar masuk sampai mereka menemui ajal.

Tidak seorang pun yang dapat menolong orang-orang yang telah menganiaya diri mereka dengan mempersekutukan Allah, dan tidak ada pembela yang memintakan syafaat.

Ayat 19

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia mengetahui penglihatan mata yang khianat dan pandangan yang curang. Mata yang khianat adalah penglihatan mata pada hal-hal yang diharamkan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui orang lain.

Ibnu ‘Abbas memberikan contoh penglihatan mata seorang yang khianat, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, Ibnu Abi Syaibah, dan Ibnu al-Munzir bahwa seseorang berada di tengah-tengah kaumnya, maka lewatlah di dekat mereka seorang perempuan.

Ia memperlihatkan kepada kaumnya bahwa ia memejamkan matanya dan tidak melihat wanita yang lewat itu. Kalau kaumnya tidak memerhatikannya, ia membuka matanya melihat wanita itu.

Tetapi kalau kaumnya melihat dia, ia menunduk lagi menyembunyikan pandangannya. Allah mengetahui bahwa di dalam hati laki-laki itu tersembunyi niat ingin melihat aurat wanita yang lewat itu. Firman Allah:

وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ

Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (at-Tagabun/64: 4).

Dan firman-Nya:

اِنْ تُخْفُوْا مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ اَوْ تُبْدُوْهُ يَعْلَمْهُ اللّٰهُ

Katakanlah, “Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya.” (Ali ‘Imran/3: 29).

Kalau yang tersembunyi seperti bisikan hati diketahui oleh Allah, tentunya lebih-lebih lagi yang nyata dan ada di sekitar kita, yang ada di langit dan di bumi, yang diturunkan dari langit dan apa yang naik daripadanya sebagaimana firman Allah:

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ

… Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka… (al-Baqarah/2: 255).

Dan firman-Nya:

يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ

Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. (at-Tagabun/64: 4).

Dan firman-Nya lagi:

يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَا

Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. (Saba’/34: 2)


Baca Juga: Rahasia di Balik Redaksi al-Wad dan al-Waid Allah (Janji dan Ancaman) 


Ayat 20

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia akan menghukum dengan adil orang-orang yang khianat dan curang penglihatan matanya, dan yang menyembunyikan dalam hatinya niat-niat dan keinginan yang jahat.

Allah memberi balasan surga kepada orang-orang yang memejamkan matanya untuk menghindari melihat yang diharamkan, dan balasan siksa yang pedih bagi orang-orang yang mengulang-ulang penglihatannya dan menetapkan dalam hatinya akan mengerjakan sesuatu yang dilarang agama.

Tak seorang pun yang dirugikan. Akibat perbuatan seseorang itu akan kembali kepada dirinya masing-masing, tak akan dianiaya sedikit pun sebagaimana firman Allah:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهٖ ۙوَمَنْ اَسَاۤءَ فَعَلَيْهَا ۗوَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ

Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. (Fusshilat/41: 46).

Adapun berhala-berhala dan sembahan-sembahan lain yang disembah oleh kaum musyrikin, tidak berdaya dan tidak dapat menghukum dengan sesuatu apa pun, karena mereka itu tidak tahu apa-apa dan tidak mempunyai kekuasaan sedikit pun.

Pada akhir ayat ini, ditegaskan bahwa Allah itu Maha Mendengar segala ucapan, baik yang nyata maupun secara berbisik-bisik bahkan bisikan hati pun, Ia mendengarnya. Allah Maha Melihat semua yang diperbuat seseorang baik di tempat yang terang maupun di tempat yang gelap.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Ghafir 21-24


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tiga Kunci Menjaga Keharmonisan Antar Sesama Manusia

0
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, setiap manusia wajib merasakan keharmonisaan. Dengan keharmonisan, maka akan tercipta kehidupan yang penuh dengan kenyamanan dan perdamaian. Untuk menciptakan...