Tafsir Surah Yusuf ayat 1-3

Tafsir Surah Yusuf
Tafsir Surah Yusuf

Tafsir Surah Yusuf ayat 1-3 merupakan awal mula dikisahkannya Nabi Yakub dan Nabi Yusuf. Namun sebelum memasuki kisah yang sangat mahsyur tersebut Tafsir Surah Yusuf ayat 1-3 diawali dengan penjelasan makna bunyi ayat pertama yang mengandung kata “al-Mubin” hal ini mengisyaratkan surah Yusuf mengandung kisah yang menarik dan kisah terebut dimulai dari ayat ke 3 dalam Tafsir Surah Yusuf  ayat 1-3 di bawah ini…


Baca juga: Teladan Kisah Nabi Yusuf: Meminta Jabatan Boleh Asal Mampu Mendatangkan Kebaikan


Ayat 1

Ayat pertama surah Yusuf ini sama bunyinya dengan ayat pertama pada surah Yunus kecuali pada akhir ayat pertama surah Yunus ada kata “al Hakim” sedang pada ayat pertama surah ini terdapat kata “al-Mubin”.

Al-Hakim artinya penuh hikmat dan al-Mubin artinya nyata, jelas, dan terang. Biasanya dengan memperhatikan ayat pertama dari tiap-tiap surah sudah dapat diperkirakan apa pokok-pokok isi surah itu. Surah Yunus yang ayat pertamanya diakhiri dengan al-Hakim, terdapat di dalamnya masalah-masalah hikmat dan filsafat, seperti masalah keesaan Allah, sifat-sifat-Nya, kebenaran risalah yang dibawa para nabi yang dikuatkan dengan berbagai macam mukjizat, masalah hari kebangkitan, hari pembalasan, dan sebagainya. Semuanya itu adalah masalah-masalah yang harus direnungkan dan difikirkan secara mendalam dan termasuk masalah hikmat dan filsafat.

Adapun surah Yusuf ayat pertamanya diakhiri dengan al-Mubin. Hal ini mengisyaratkan bahwa di dalamnya terdapat suatu kisah yang sangat menarik, digubah dengan susunan kata-kata yang mempesona penuh balagah dan falsafah dalam suatu jalinan cerita yang indah yang mendorong pembacanya untuk mengikuti sampai akhir, suatu kisah yang patut menjadi contoh dan teladan yang menggambarkan dengan jelas bagaimana kehidupan seorang nabi yang mulia semenjak kecilnya mengalami beraneka ragam penderitaan sampai ia menjadi penguasa yang disegani dan dihormati di negeri Mesir.

Ayat 2

Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dia menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang fasih agar dapat direnungkan dan difikirkan isi dan maknanya. Memang Al-Qur’an diturunkan untuk semua manusia, bahkan juga untuk jin, tetapi karena yang pertama-tama menerimanya ialah penduduk Mekah, maka wajarlah bila firman itu ditujukan lebih dahulu kepada mereka dan seterusnya berlaku untuk semua umat manusia. Pertama-tama Allah menuntut perhatian orang-orang Quraisy dan orang-orang Arab seluruhnya supaya mereka memperhatikan isinya dengan sebaik-baiknya karena di dalamnya terkandung bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan akhirat seperti hukum-hukum agama, kisah para nabi dan rasul, hal-hal yang bertalian dengan pembangunan masyarakat, pokok-pokok kemakmuran, akhlak, filsafat, tata cara berpolitik, baik yang bersifat nasional maupun yang bersifat internasional, dan lain sebagainya. Semuanya itu diutarakan dalam bahasa Arab yang indah susunannya mudah dipahami oleh mereka.

Ayat 3

Pada ayat ini, Allah mengkhususkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad saw dan tentu saja untuk diperhatikan oleh orang Arab dan umat manusia seluruhnya. Para mufasir mengatakan bahwa surah Yusuf ini adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an yang diturunkan untuk menghibur dan menggembirakan hati Nabi Muhammad saw di kala beliau menderita tekanan-tekanan yang berat dari kaum Quraisy berupa cemoohan, hinaan, pembangkangan, dan tindakan kekerasan sehingga beliau terpaksa hijrah bersama Abu Bakar ke Medinah. Memang demikianlah halnya karena kisah Nabi Yusuf ini adalah suatu kisah yang menarik sekali, dikisahkan dengan cara terperinci, tiap babak mengandung hikmah yang dalam dan pelajaran yang besar manfaatnya bagi orang yang memperhatikannya, apalagi bila dilihat dari segi keindahan susunan bahasa dan isi ceritanya yang belum dikenal seluruhnya baik oleh Nabi Muhammad saw sendiri maupun oleh kaum Quraisy dan orang Arab pada umumnya.

Kisah ini selain menceritakan keadaan Nabi Yakub a.s. beserta anak-anaknya yang masih hidup dengan cara kehidupan orang-orang Badui, menceritakan pula bagaimana kehidupan dalam masyarakat yang telah maju dan berkebudayaan tinggi, bagaimana kehidupan para penguasa yang penuh dengan kemewahan serta kesenangan dan bagaimana pula cara mereka mengendalikan pemerintahan dan mengatur perekonomian negara. Benarlah firman Allah yang mengatakan bahwa kisah Nabi Yusuf a.s. yang akan dikisahkan berikut ini adalah kisah yang paling baik, menarik, dan yang paling indah penggambarannya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Selanjutnya: Tafsir Surah Yusuf ayat 4-8