BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Luqman ayat 7-11

Tafsir Surah Luqman ayat 7-11

Tafsir Surah Luqman ayat 7-11 menerangkan sifat-sifat orang yang menukar kitab-kitab Allah dengan dongengan yang tidak berguna. Selain itu Tafsir Surah Luqman ayat 7-11 juga mengulas orang-orang beriman yang mengerjakan kebajikan serta ganjaran yang akan diperoleh oleh orang-orang beriman.

Tafsir Surah Luqman ayat 7-11 khususnya pada ayat 10-11 Allah memberi tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ada di semesta alam ini yang bisa dibaca lebih lengkap dalam Tafsir Surah Luqman ayat 7-11 di bawah ini….


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Luqman ayat 1-6


Ayat 7

Pada ayat ini, Allah menerangkan sifat-sifat orang-orang yang menukar kitab-kitab Allah dengan dongengan-dongengan yang tidak berguna. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mereka membelakanginya dengan sikap angkuh dan sombong, seakan-akan mereka tidak mendengarnya karena telinga mereka telah tersumbat dan tuli.

Pada ayat yang lain Allah berfirman:

ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى

Katakanlah, “Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur’an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. (Fushshilat/41: 44)

Karena perbuatan itu, mereka akan mendapat azab yang pedih di akhirat. Itu sebagai balasan dari perbuatan dan tindakan mereka.

Ayat 8

Ayat ini menerangkan bahwa bagi orang-orang yang beriman kepada Allah, membenarkan para rasul, dan mengerjakan amal saleh, baik yang terdapat di dalam kitab yang diturunkan-Nya maupun yang disampaikan oleh rasul, menghentikan semua yang dilarang-Nya, tidak mendengarkan nyanyian, dongengan, dan segala macam bunyi-bunyian yang dapat merusak iman, mengurangi ketaatan, dan membawa ke jalan yang menjurus kepada perbuatan jahat, disediakan surga yang penuh kenikmatan. Di dalamnya terdapat segala macam kesenangan yang diinginkan, seperti makanan, minuman, pakaian, kamar-kamar, dan sebagainya.

Ayat 9

Mereka kekal di dalam surga itu selama-lamanya. Semua itu adalah janji Allah kepada makhluk-Nya, yang pasti terjadi, dan tidak akan dimungkiri sedikit pun. Di sisi lain, sangat keras pula azab yang ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang berdosa dan menghalangi manusia menempuh jalan-Nya. Allah Maha Bijaksana dalam mengurus dan menyelesaikan segala urusan makhluk-Nya.


Baca Juga: Merenungi Tanda-Tanda Kekuasaan Allah di Surat Ar-Rum ayat 20-25


Ayat 10

Ayat ini menerangkan beberapa tanda dan bukti kekuasaan Allah yang terdapat di alam ini, yaitu:

  1. Menciptakan alam semesta dengan segala macam isinya, berupa planet-planet yang tidak terhitung jumlahnya. Planet-planet yang banyak itu merupakan bola-bola besar yang terapung di angkasa luas. Dalam ayat ini disebutkan “tanpa tiang sebagaimana kamu lihat”. Dari perkataan ini dapat dipahami bahwa langit itu mempunyai tiang, yakni satu kekuatan yang menopangnya dan berfungsi sebagai tiang, sehingga planet-planet itu tidak jatuh berserakan. Hanya orang-orang yang berilmulah yang dapat melihat tiang-tiang yang kukuh itu dengan ilmu batiniah mereka.
  2. Allah menciptakan gunung-gunung di permukaan bumi agar bumi itu stabil, tidak berguncang, sehingga manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan dapat hidup tenang di atasnya. Gunung itu seakan-akan merupakan pasak yang dapat mengokohkan permukaan bumi seperti halnya tiang-tiang kapal yang menjulang, yang dapat menstabilkan kapal itu berlayar dan berlabuh di tengah lautan, sehingga ia tidak oleng. Di samping itu, gunung juga mempunyai manfaat lain bagi manusia, di antaranya untuk mengatur pembagian dan penyaluran air hujan yang dicurahkan dari langit, sehingga air itu tetap ada di permukaan bumi meskipun musim kemarau. Banyak lagi manfaat gunung bagi manusia dan makhluk Allah yang lain.
  3. Allah menciptakan binatang yang tidak dapat dihitung jumlah dan jenisnya, bentuk dan warnanya, sejak dari yang besar sampai ke yang kecil sehingga tidak kelihatan oleh mata. Semua binatang yang diciptakan itu ada manfaat dan faedahnya. Kadang-kadang manusia, karena tidak mengetahui faedah dan guna binatang-binatang itu, mereka membunuh dan menumpasnya, sehingga tanpa mereka sadari timbullah kerusakan di alam ini. Akan tetapi, Allah mengetahui dengan pasti jumlah, jenis, warna, kegunaan, dan faedah semua binatang-binatang yang diciptakan-Nya itu.
  4. Allah menurunkan hujan dari langit. Hujan itu berasal dari awan yang dihalau-Nya ke suatu tempat tertentu, kemudian berubah menjadi hujan yang membasahi permukaan bumi. Dengan air hujan itu, tumbuhlah segala macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam, dengan warna yang indah dan manfaat yang banyak.;Menurut para saintis, langit dengan kenyataannya yang tampak, seluas mata memandang tidak sepotong tiang pun yang menyangganya. Logika manusia mengharuskan ada tiang penyangga agar tidak roboh. Akan tetapi, Allah dengan kekuasaan-Nya mampu berbuat di luar jangkauan logika manusia. Manusia dan semua makhluk yang hidup di bumi berada di bawah sistem gravitasi (gaya tarik) bumi. Dengan demikian, mereka bisa stabil mengerjakan pekerjaan mereka di bumi, tidak melayang-layang di udara.

Ketika keluar dari bumi memasuki alam yang tak bergravitasi, manusia pun tahu bahwa di sana semua benda menjadi melayang-layang tak berbobot, termasuk manusia sendiri. Sungguh mudah bagi Allah untuk membuat apa saja sesuai kehendak-Nya, termasuk membuat langit menjadi “ringan” tak berbobot sehingga tidak diperlukan tiang-tiang untuk menyangganya. Tapi dapat juga dianggap bahwa medan-medan gaya yang ada dalam alam semesta ini sebagai “tiang maya” yang tidak tampak oleh mata?

Ayat 11

Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa yang disebutkan pada ayat di atas itu adalah ciptaan Allah, baik yang ada di langit maupun di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang bersekutu dengan Allah dalam menciptakan semua makhluk itu, dan tidak sesuatu pun yang berkuasa atasnya selain Allah. Segala keperluan untuk kelangsungan hidup makhluk itu, di mana ia dapat hidup dan di tempat mana ia akan mati, demikian pula tentang kegunaan dan bahaya yang dapat ditimbulkan makhluk itu, semuanya diketahui, diatur, dan dipelihara oleh Allah.

Kemudian Allah menantang orang-orang yang mempersekutukan-Nya, “Cobalah tunjukkan kepada-Ku apa yang telah diciptakan berhala-berhala dan patung-patung yang kamu sembah itu. Apakah patung-patung itu berbuat sesuatu sehingga dapat diyakini sebagai Tuhan selain Aku.”

Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa orang-orang yang menyembah Tuhan selain Allah adalah orang yang bodoh, sesat, dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka adalah orang yang zalim kepada dirinya sendiri, sehingga mereka ditimpa azab karena memperturutkan hawa nafsunya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Selanjutnya: Tafsir Surah Luqman ayat 12-13


 

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...