BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Jinn ayat 17-20

Tafsir Surah Al-Jinn ayat 17-20

Tafsir Surah Al-Jinn ayat 17-20 Allah menegaskan bahwa siapapun yang menyekutukan Allah, maka dia akan mendapat azab yang paling dahsyat dan tidak ada siapapun yang dapat terlepas darinya. 


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Jinn ayat 10-16


Ayat 17

Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa mereka diberi kelapangan hidup untuk menguji dan mengamati siapa di antara mereka yang mensyukuri nikmat-Nya dan siapa pula yang mengingkarinya. Bagi yang mensyukurinya, Allah menyediakan balasan yang paling sempurna, dan bagi mereka yang mengingkari, Allah memberikan kesempatan dan mengundurkan siksa-Nya. Kemudian barulah Allah menjatuhkan azab-Nya. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:

وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ   ٤٥

Dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.  (al-Qalam/68: 45)

Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa barang siapa yang berpaling dari Al-Qur’an dan petunjuk-Nya, tanpa mengikuti perintah-perintah-Nya serta tidak pula menjauhi larangan-larangan-Nya, Allah akan menyiksanya dengan azab yang paling dahsyat dan ia tidak dapat melepaskan diri daripada-Nya.

Ayat 18

Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa masjid-masjid itu adalah milik-Nya. Oleh sebab itu, seyogyanya tidak ada penyembahan di dalamnya selain kepada-Nya dan tidak pula mempersekutukan-Nya.

Qatadah berkata, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani bila masuk ke gereja dan tempat-tempat peribadatan, mereka mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan lainnya. Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya agar mengesakan-Nya dan mengabdi kepada-Nya dengan penuh khusyu.

Al-Hasan al-Bashri berkata, “Yang dimaksud dengan masjid-masjid adalah semua tempat sujud di bumi, baik yang telah disediakan untuk sujud maupun tidak, karena bumi seluruhnya adalah tempat sujud bagi umat Nabi Muhammad.” Pengertian semacam ini adalah masjid dalam arti lugawi atau bahasa, sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i dari Jabir:

جُعِلَتْ لِيَ اْلأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا. (رواه البخاري ومسلم والنسائي)

Telah dijadikan bumi ini seluruhnya bagiku sebagai tempat sujud dan menyucikan. (Riwayat al-Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i)

Masjid bukan hanya untuk salat saja, melainkan untuk berbagai kegiatan ibadah-ibadah lainnya.

Ayat 19

Dalam Tafsir Surah Al-Jinn ayat 17-20 khususnya ayat 19 ini, dijelaskan bahwa ketika Nabi Muhammad menyembah Allah, maka jin-jin yang menyaksikannya menjadi heran dan tercengang melihat cara Nabi dan para sahabat menyembah-Nya. Keheranan itu juga dikarenakan bacaan Al-Qur’an yang belum pernah mereka dengar. Lebih-lebih lagi ketika melihat para sahabat sebagai makmum mengikuti Nabi Muhammad salat dalam keadaan berdiri, rukuk, dan sujud.

Al-Hasan dan Qatadah berkata, “Ketika hamba Allah menyiarkan risalah dengan memanggil untuk mentauhidkan Allah, berbeda dengan ibadah orang-orang musyrik kepada berhala-berhala mereka, maka hampir orang-orang kafir yang menentang dan memusuhi Nabi Muhammad, bersatu padu dan bantu-membantu dalam memusuhi-Nya.

Ayat 20

Dalam ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad agar mengatakan kepada orang-orang yang memusuhinya bahwa beliau hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Hal yang demikian itu bukanlah suatu yang luar biasa dan bukan pula suatu yang harus dibenci, sehingga mereka beramai-ramai memusuhinya.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Jinn ayat 21-24


 

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU