Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 45-46 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai ketakutan orang-orang kafir ketika dihadapkan ke neraka. kedua berbicara mengenai ketidak berdayaan berhala-berhala yang mereka sembah ketika di dunia.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 44
Ayat 45
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa ketika orang-orang kafir ini dihadapkan ke neraka, mereka sangat takut dan merasa hina karena mereka tahu dan yakin bahwa itu adalah akibat dari pelanggaran-pelanggaran dan dosa yang telah dilakukannya, mereka mengetahui kebesaran serta kekuasaan Tuhan yang telah didurhakainya.
Mereka tidak dapat menatap api neraka yang menyala-nyala itu, mereka melihatnya dengan lirikan mata yang penuh kelesuan, sama halnya dengan orang yang digiring untuk dibunuh ketika ia melihat pedang yang mengkilat yang akan menghabiskan nyawanya. Dia tidak akan mampu menatap pedang itu, tetapi dia melihatnya dengan lirik mata dan dalam keadaan lesu dan mencuri-curi penglihatan.
Pada waktu itu orang-orang mukmin berkata, “Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang telah menganiaya dirinya sendiri sehingga mereka dimasukkan ke dalam neraka dan tidak memperoleh sedikit pun nikmat dan kesenangan yang abadi di dalam surga; mereka dipisahkan dengan orang yang disayanginya, sahabat-sahabatnya, dan familinya.” Ini adalah suatu kerugian yang tak ada taranya.
Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang kafir akan berada dalam siksaan yang berkepanjangan yang tak ada habis-habisnya. Tidak ada jalan bagi mereka untuk lepas dan menghindar dari siksaan itu.
Baca juga: Tafsir Surah Ar Rum Ayat 23: Kemampuan Mendengar bagi Orang yang Tidur
Ayat 46
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa seseorang tidak akan mendapat pertolongan dari siapa pun untuk menyelamatkan mereka dari siksa yang menimpa mereka. Berhala-berhala yang pernah disembah mereka di dunia tidak dapat sama sekali memberi pertolongan, bahkan mustahil akan dapat membela mereka dan melepaskan mereka dari azab yang sedang menimpa mereka.
Ayat 46 ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa orang yang dibiarkan Allah sesat itu telah menjadi watak dan tabiat mereka akan selalu berbuat kejahatan, kerusakan dan pelanggaran-pelanggaran terhadap larangan agama; mereka tidak akan dapat lagi diperbaiki, tidak akan dapat lagi melakukan hal-hal yang hak dan benar di dunia ini, dan tidak akan dapat memasuki surga Jannatun-Na’im di akhirat.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syura Ayat 47-48
(Tafsir Kemenag)