BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Maryam ayat 77-82

Tafsir Surah Maryam ayat 77-82

Tafsir Surah Maryam ayat 77-82 ini diceritakan bahwa orang-orang kafir yang sombong dan angkuh tersebut mengatakan bahwa kelak di akhirat mereka akn dianugerahi harta serta anak yang banyak, hal ini dalam Tafsir Surah Maryam ayat 77-82 disebutkan bahwa Allah sangat murka dengan sikap orang kafir tersebut sehingga kelak di akhirat mereka akan mendapat balasannya.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Maryam ayat 73-76 Tentang Ciri-ciri Orang Kafir


Ayat 77

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw supaya memperhatikan bagaimana sombong dan angkuhnya orang kafir itu yang berani mengatakan bahwa di akhirat nanti mereka akan dianugerahi harta dan anak yang banyak.

Meskipun ucapan itu seakan-akan menunjukkan bahwa mereka mempercayai hari kebangkitan tetapi sebenarnya mereka tidak percaya sama sekali akan adanya hari kebangkitan.

Ucapan seperti itu hanya sebagai cemoohan dan olok-olok terhadap kepercayaan orang mukmin dengan pengertian bahwa jika benar-benar Khabab bin Arat percaya akan hari kebangkitan biarlah utangnya itu dibayar pada hari kebangkitan. Sekarang dia tidak mau membayarnya karena Khabbab beriman dengan Muhammad.

Cemoohan itu ditambah lagi dengan mengatakan bahwa dia akan kaya dan banyak anak nanti di akhirat. Alangkah beraninya dia mengada-adakan sesuatu yang tidak diketahuinya sama sekali, sedang dia sendiri mengingkari hal-hal yang gaib.

Ayat 78

Oleh sebab itu maka pada ayat ini Allah mengecamnya dengan mengatakan, “Apakah dia mengetahui hal-hal yang gaib ataukah dia telah berjanji dengan Allah bahwa Dia akan memberinya rezeki dan anak yang banyak?”

Kedua kemungkinan itu amat jauh sekali, karena tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui yang gaib apalagi yang berhubungan dengan hari akhirat. Dan tidak mungkin pula dia berjanji dengan Tuhan bahwa dia akan diberi rezeki yang banyak di akhirat sedangkan dia sendiri mengingkari hari itu dan mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala. Tempat orang seperti ini adalah neraka dan siksaan yang akan ditimpakan kepadanya tentu berat sekali.

Ayat 79-80

Pada ayat ini Allah mengancam mereka dengan ancaman yang keras karena kelancangannya menisbahkan sesuatu terhadap Allah tanpa ilmu dan tanpa dasar yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

Allah akan mengambil semua harta mereka sebagai balasan yang setimpal dengan keingkaran dan kedurhakaannya dan menyiksanya dengan siksaan yang tiada putus-putusnya.

Allah akan mengambil semua harta dan anak-anaknya yang ditinggalkannya ketika dia mati sehingga di akhirat nanti dia datang menghadap Allah sendirian, tidak ada yang akan membela dan menolongnya. Memang pada hari itu tak ada sesuatu pun yang dapat menolong manusia kecuali iman dan amal perbuatannya sesuai dengan firman Allah:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ    ٨٨  اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ   ٨٩

(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak  tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (asy- Syu`arā/26: 88-89)

وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّاۗ  لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۢ  ۖبَلْ زَعَمْتُمْ اَلَّنْ نَّجْعَلَ لَكُمْ مَّوْعِدًا

Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), “Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian.” (al-Kahf/18: 48) ;

Ayat 81

Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw bahwa maksud dan tujuan dari orang-orang musyrik menyembah berhala dan sembahan-sembahan lainnya, ialah agar berhala-berhala dan sembahansembahan itu dapat menolong mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Mereka mempersembahkan berbagai macam barang dan uang kepada berhala-berhala itu dengan harapan agar berhala-berhala itu dapat mengabulkan permintaan mereka, diberi restu dan diberkahi dalam kehidupan, usaha dan pekerjaan, dan agar mereka tetap berbahagia mulia dan terhormat.

Di kalangan mereka seakan-akan berhala itulah yang paling berkuasa, berhak melimpahkan rahmat dan nikmat, berhak menimpakan siksa dan kesengsaraan. Di akhirat nanti (menurut paham mereka) berhala-berhala itu akan dapat memintakan syafaat bagi mereka dan akan menolong mereka bila mereka menghadapi kesulitan atau mengalami penderitaan.

Ayat 82

Tafsir Surah Maryam ayat 78-82 khususnya dalam Ayat ini menolak paham yang salah itu terutama mengenai kemampuan berhala itu memberi pertolongan di akhirat. Berhala-berhala dan sembahan-sembahan itu sekali-kali tidak akan dapat menolong mereka bahkan mereka akan mengingkari di hadapan Allah bahwa mereka disembah oleh orang-orang musyrik itu sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

وَاِذَا رَاَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا شُرَكَاۤءَهُمْ قَالُوْا رَبَّنَا هٰٓؤُلَاۤءِ شُرَكَاۤؤُنَا الَّذِيْنَ كُنَّا نَدْعُوْا مِنْ دُوْنِكَۚ فَاَلْقَوْا اِلَيْهِمُ الْقَوْلَ اِنَّكُمْ لَكٰذِبُوْنَۚ

Dan apabila orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata, ”Ya Tuhan kami, mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain Engkau.” Lalu sekutu mereka menyatakan kepada mereka, “Kamu benar-benar pendusta.” (an-Nahl/16: 86)

Dan firman-Nya:

اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَرَاَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَسْبَابُ  ١٦٦  وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ ۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخَارِجِيْنَ مِنَ النَّارِ ࣖ  ١٦٧

(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti, dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus. Dan orang-orang yang mengikuti berkata, ”Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.”

Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatan mereka yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka. (al-Baqarah/2: 166-167)

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah Maryam ayat 83-87


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

penamaan surah Alquran

Penamaan Surah Alquran: Proses Penamaan Nonarbitrer

0
Penamaan merupakan proses yang selalu terjadi dalam masyarakat. Dalam buku berjudul “Names in focus: an introduction to Finnish onomastics” Sjöblom dkk (2012) menegaskan, nama...