Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 59 berbicara mengenai permintaan nakal yang diajukan oleh orang-orang musyrik. Mereka meminta kepada Nabi Muhammad SAW agar mengubah gunung jadi emas dan mengubah bukit jadi lahan pertanian.
Baca juga: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 56-58
Ayat 59
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa ia berkata, “Penduduk Mekah meminta kepada Nabi saw agar mengubah gunung Safa menjadi gunung emas, dan menghilangkan bukit agar tanahnya bisa diguna-kan untuk pertanian.
Malaikat mengatakan kepada Nabi, “Jika engkau mau memenuhi permintaan mereka, penuhilah. Apabila mereka mengingkari, mereka dapat dibinasakan seperti umat-umat terdahulu.” Nabi bersabda, “Tetapi saya ingin menunda permintaan mereka.” Kemudian Allah menurun-kan ayat ini.”
Allah menjelaskan bahwa tidak ada yang mampu menghalangi ter-laksananya mukjizat yang diberikan kepada rasul-Nya. Orang-orang dahulu yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya (mukjizat) seperti yang telah diberikan kepada para rasul-Nya yang terdahulu, akan dimusnahkan.
Begitu pula orang-orang Quraisy yang meminta kepada Nabi Muhammad saw, supaya Allah menurunkan pula tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada mereka. Akan tetapi, Allah tidak mengabulkannya, karena bila tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan, pasti mereka mendustakannya juga dan tentulah mereka akan dibinasakan seperti umat-umat yang dahulu.
Sedang Allah tidak akan membinasakan orang-orang Quraisy, karena di antara keturunan mereka ada yang diharapkan menjadi orang-orang yang beriman.
Baca juga: Tafsir Surah Al-Isra Ayat 78: Matahari sebagai Petunjuk Waktu Salat
Allah swt menjelaskan bahwa Dia telah memberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya (mukjizat-Nya) kepada Nabi Saleh, seperti yang diminta oleh kaum Samud yaitu unta betina yang dapat mereka saksikan sendiri.
Rasulullah bersabda:
عَنِ الرَّبِيْعِ بْنِ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ النَّاسُ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَوْجِئْتَنَا بِاٰيَةٍ كَمَا جَاءَ بِهَا صَالِحٌ وَالنَّيِبُّوْنَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ شِئْتُمْ دَعَوْتُ الله فَأَنْزَلَهَا عَلَيْكُمْ فَإِنْ عَصَيْتُمْ هُلِكْتُمْ فَقَالُوْا لاَ نُرِيْدُهَا. (رواه البيهقي فى دلائل النبوة)
Diriwayatkan dari ar-Rabi’ bin Anas, ia berkata, “Orang-orang Quraisy berkata kepada Rasulullah saw, “(Kami mau beriman), seandainya didatangkan kepada kami tanda-tanda kekuasaan Allah, seperti yang didatangkan oleh Nabi Saleh dan para nabi (kepada umat mereka).” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Kalau kamu sekalian menginginkan agar saya berdoa kepada Allah, tentulah Allah akan menurunkan (tanda-tanda kekuasaan itu) kepadamu. Tetapi apabila kamu membangkang juga, tentulah kamu akan dibinasakan.” Kemudian mereka berkata, “Kami tidak menginginkan.” (Riwayat al-Baihaqi)
Allah menjelaskan bahwa pada akhirnya kaum Samud tetap tidak menjadi orang-orang yang beriman, bahkan mereka menganiaya unta betina yang menjadi mukjizat Nabi Saleh itu dan menyembelihnya. Allah swt lalu membinasakan mereka karena dosa-dosa mereka, dan menyamaratakan mereka dengan tanah.
Di akhir ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa Dia memberikan tanda-tanda kekuasaan itu untuk mengingatkan manusia agar mengambil pelajaran darinya, sehingga mereka bertobat dan kembali mengikuti bimbingan Allah swt seperti yang diserukan oleh para nabi dan rasul-Nya.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 60
(Tafsir Kemenag)