BerandaTafsir TahliliTafsir Surah al-Mujadilah ayat 14-15

Tafsir Surah al-Mujadilah ayat 14-15

Tafsir Surah al-Mujadilah ayat 14-15 berhubungan dengan Abdullah bin Nabtal, seorang munafik yang menyampaikan rahasia Rasulullah dan umat Islam kepada orang Yahudi. Oleh sebab itu ayat ini dibuka dengan perintah untuk memperhatikan orang-orang munafik yang menjadikan orang Yahudi sebagai teman mereka, Tafsir Surah al-Mujadilah ayat 14-15 ini kemudian ditutup dengan ancaman kepada orang munafik, kelak mereka akan mendapat azab yang pedih.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah al-Mujadilah ayat 13


Ayat 14

Allah memerintahkan kaum Muslimin agar memperhatikan dengan seksama orang-orang munafik yang menjadikan orang-orang Yahudi sebagai teman setia mereka, dan mereka menyampaikan kepada orang-orang Yahudi rahasia-rahasia yang sering mereka dengarkan dari Nabi saw dan kaum Muslimin.

Bila bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka menyatakan keimanan mereka, serta berjanji akan ikut berdakwah dan berjuang menegakkan kalimat Allah. Akan tetapi, bila mereka bertemu dengan orang-orang Yahudi, mereka menggambarkan kejelekan kaum Muslimin dan berjanji bersama-sama akan menghancurkan Islam dan kaum Muslimin. Firman Allah:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ  ٨  يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ  ٩  فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ  ١٠

Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta. (al-Baqarah/2: 8-10)

Menurut riwayat Ahmad dan al-Hakim yang diterima dari as-Suddi dari Ibnu ‘Abbas, bahwa ayat ini diturunkan berhubungan dengan ‘Abdullah bin Nabtal, seorang munafik yang sering menyampaikan rahasia-rahasia kaum Muslimin kepada orang-orang Yahudi. Pada suatu hari, Rasulullah sedang duduk di rumahnya, kemudian beliau menyampaikan kepada para sahabat yang duduk di sekitar beliau, “Akan datang ke tempatmu ini seorang yang pandangannya seperti pandangan setan.

Jika ia datang nanti, janganlah kalian berbicara dengannya.” Tidak berapa lama kemudian, datanglah seseorang, yaitu ‘Abdullah bin Nabtal, dan Rasulullah berkata kepadanya, “Mengapa kamu beserta teman-teman kamu itu mencaci-makiku dan sahabat-sahabatku?”

Orang itu menjawab, “Akan aku panggil sahabat-sahabatku untuk membuktikan ketidakbenaran tuduhan itu.” Setelah ia dan teman-temannya sampai di hadapan Rasulullah saw, mereka bersumpah dengan menyebut nama Allah, bahwa mereka semua tidak pernah melakukan seperti apa yang dituduhkan itu.

Allah menegaskan bahwa orang-orang munafik bukanlah orang mukmin yang benar, sebagaimana pengakuan mereka. Mereka mengaku beriman semata-mata untuk mengambil hati orang-orang yang beriman saja, dan menjaga hubungan baik dengan mereka. Orang-orang munafik itu juga tidak termasuk golongan Yahudi yang benar.

Mereka mengaku Yahudi semata-mata untuk mengambil hati orang-orang Yahudi, sehingga memperoleh perlindungan dari mereka. Dengan cara bermuka dua itu, mereka menduga akan dapat menghindarkan diri dari peperangan yang terjadi antara kaum Muslimin dan orang-orang kafir, termasuk di dalamnya orang Yahudi. Allah berfirman:

مُّذَبْذَبِيْنَ بَيْنَ ذٰلِكَۖ  لَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَلَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ ۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا   ١٤٣

Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir). Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (an-Nisa’/4: 143).

Diterangkan bahwa orang-orang munafik itu tidak segan-segan bersumpah dengan menyebut nama Allah untuk meyakinkan orang-orang yang beriman dan menyatakan bahwa mereka benar-benar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Demikian pula bila mereka bertemu dengan orang-orang Yahudi, mereka bersumpah pula bahwa mereka adalah teman setia dan berjanji akan saling membantu dalam menghadapi orang-orang Islam. Orang-orang munafik itu mengetahui benar bahwa perbuatan mereka itu adalah tidak baik dan terlarang.

Ayat 15

Pada ayat ini diterangkan bahwa karena kemunafikan itu, Allah menyediakan bagi mereka azab yang sangat berat. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa kemunafikan itu termasuk perbuatan buruk, membahayakan masyarakat, dan dosa besar.

Orang-orang munafik itu menipu dan membeberkan rahasia-rahasia kaum Muslimin kepada musuh-musuh mereka, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik Mekah. Tindakan itu dapat mengakibatkan kehancuran agama Islam dan kaum Muslimin. Allah menyediakan bagi mereka di akhirat nanti azab neraka sebagai hukuman atas perbuatan mereka di dunia.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya: Tafsir Surah al-Mujadilah ayat 16-18


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Catatan interpolasi tafsir Jami‘ al-Bayan karya Al-Ijiy pada naskah Jalalain Museum MAJT

Jami’ al-Bayan: Jejak Tafsir Periferal di Indonesia

0
Setelah menelaah hampir seluruh catatan yang diberikan oleh penyurat (istilah yang digunakan Bu Annabel untuk menyebut penyalin dan penulis naskah kuno) dalam naskah Jalalain...