BerandaTafsir TahliliTafsir Surah An-Najm Ayat 58-62

Tafsir Surah An-Najm Ayat 58-62

Pada Tafsir Surah An-Najm Ayat 58-62 secara keseluruhan membahas seputar hari kiamat dan Alquran. Dijelaskan dalam Tafsir Surah An-Najm Ayat 58-62 bahwa tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui hari kiamat dan dalam Alquran tidak ada keraguan terhadapnya. Apa yang disampaikan dalam Alquran merupakan suatu kebenaran.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah An-Najm Ayat 55-57


Ayat 58

Ayat ini menerangkan bahwa, tidak ada seorang pun yang mengetahui waktu tibanya hari Kiamat selain dari Allah, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi hari itu sebelum datang secara tiba-tiba, dalam keadaan kamu tidak memperkirakan. Kamu akan menyesali kesalahan yang tidak ada gunanya, karenanya, beramallah selama masih ada kesempatan untuk beramal.

Dengan ayat ini diungkapkan tiga macam dasar agama yaitu:

  1. Keesaan Allah berdasarkan firman-Nya; maka dengan nikmat Tuhan-mu yang manakah kamu ragu-ragu?
  2. Pengukuhan kerasulan Nabi Muhammad saw, dengan firman-Nya; ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan.
  3. Pengukuhan tentang adanya pengumpulan dan kebangkitan pada hari Kiamat dengan firman-Nya; telah dekatlah kejadiannya hari Kiamat.

Ayat 59-61

Ayat ini diungkapkan dalam bentuk pertanyaan, maksudnya: Apakah layak bagi kamu, sesudah keterangan yang jelas itu bahwa manusia merasa heran terhadap Al-Qur’an, sedang Al-Qur’an membawa petunjuk untuk kamu ke jalan yang benar dan menghantarkan kamu ke jalan yang lurus; atau kamu masih memandangnya rendah dengan mencemoohkan dan berpaling dari padanya.

Al-Baihaqi dalam Kitab Syu’abil Iman meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, “Ketika turun firman Allah, “maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?” Ahli Suffah menangis sehingga mengalir air mata mereka ke pipi. Dan ketika Nabi Muhammad saw melihat tangisan mereka beliau pun menangis, lalu kami menangis karena tangisan beliau, seraya berkata:

لاَ يَلِجُ النَّارَ مَنْ بَكَى فِيْ خَشْيَةِ اللهِ تَعَالىَ وَلاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مُصِرٌّ عَلَى مَعْصِيَةٍ وَلَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَجَاءَ الله ُبِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ. (رواه البيهقي)

Tidak akan masuk neraka orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah dan tidak akan masuk surga orang-orang yang terus-menerus mengerjakan maksiat. Dan kalaulah orang-orang tidak melakukan dosa sungguh Allah akan mendatangkan orang-orang yang berdosa (lalu mereka beristigfar), maka Allah mengampuni mereka. (Riwayat al-Baihaqi)


Baca Juga: Tafsir Surah Yasin Ayat 48-50: Hari Kiamat Datang dengan Tiba-Tiba


Kemudian Allah menyatakan kewajiban mengagungkan dan khusyu’ ketika mendengar Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah:

وَيَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا ۩  ١٠٩

Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. (al-Isra’/17: 109)

Ayat 62

Ayat ini memerintahkan manusia agar tunduk dan beribadah kepada Allah dengan ikhlas, karena Allah menurunkan Al-Qur’an kepada manusia melalui rasul-Nya, tugasnya memberi petunjuk dan membawa berita gembira. Hendaklah manusia menyambut Al-Qur’an itu dengan meninggalkan penyembahan terhadap berhala yang tidak membawa manfaat.

(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...