Miatul Qudsia

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya, pegiat literasi di CRIS (Center for Research and Islamic Studies) Foundation

Artikel Terbaru

Artikel Penulis

Tafsir Al-Muharrar, Tafsir Al-Quran Asal Peradaban Islam di Andalusia

Salah satu kitab tafsir klasik yang menjadi rujukan kalangan Aswaja adalah Tafsir al-Muharrar al-Wajiz fi Tafsir Al-Kitab al-‘Aziz. Tafsir ini merupakan karya terbesar dari Ibnu Athiyyah, mufasir kenamaan dari Granada, Spanyol. Tafsir al-Muharrar menjadi penting di era...

Ibnu Athiyyah, Mufasir Al-Quran dari Granada Spanyol

Kegemilangan Islam di Andalusia (sekarang Spanyol) telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peradaban dan pemikiran Islam. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan dalam bidang keilmuan baik sains maupun agama. Banyak para ilmuwan filsuf dan ahli tafsir yang lahir...

Implementasi ‘Amud Al-Quran dalam Tafsir Nidzam Al-Quran (2): Tema Sentral Al-Quran

Menyambung pembahasan yang lalu, ternyata al-Farahi telah mengelompokkan beberapa surat pada satu gagasan ‘amud, dimulai pada surat ke 25 sesuai dengan urutan mushaf. Ada 37 gagasan 'amud Al-Quran yang dimplementasikan dalam Tafsir Nidzam Al-Quran karya Farahi, berikut...

Implementasi ‘Amud Al-Quran dalam Tafsir Nidzam Al-Quran (1): Empat Surat Al-Quran

Pada pembahasan yang lalu telah diulas tentang ‘amud Al-Quran, maka artikel ini berfokus pada aplikasi ‘amud dalam Tafsir Nidzam Al-Quran karya Hamiduddin Farahi. Kekhasan dari tafsir al-Farahi adalah sangat sarat akan nuansa nidzam Al-Quran dan ‘amud Al-Quran. Seperti...

Menilik Pengertian ‘Amud Al-Quran dan Metodologinya ala Hamiduddin Farahi

Penjelasan mengenai ‘amud Al-Quran (tema sentral Al-Quran) yang dikembangkan oleh Hamiduddin Farahi, mufasir kontemporer asal India ini menjadi hal yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Pada salah satu karyanya, Dalail al-Nidzam, al-Farahi memberikan ulasan lebih lanjut...

Inilah Lima Alasan Penyusunan Tafsir Nidzam Al-Quran

Penulisan Tafsir Nidzam Al-Quran oleh Hamiduddin Farahi bukanlah tanpa alasan. Tentu ada sebuah alasan yang melatari al-Farahi sehingga merasa perlu menyusun tafsir ini. Al-Farahi menyadari bahwa pengetahuan yang telah ia peroleh ini adalah berkat rahmat dan taufik...