Tafsir Surah Ad-Dukhan Ayat 4-6 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai seluruh hal yang berkaitan dengan Lailatul Mubarakah. Kedua mengenai hikmah dan latar belakang pengutusan Rasulullah Saw.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Ad-Dukhan Ayat 1-3
Ayat 4-5
Allah menerangkan bahwa pada malam “Lailatul Mubarakah”, dijelaskan segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk dan sebagainya. Semuanya itu merupakan ketentuan dari Allah yang penuh hikmah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.
Ayat 5 ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah telah mengutus Rasul-Nya kepada manusia dari golongan mereka sendiri, membersihkan jiwa mereka, mengajarkan kepada mereka al-kitab, al-hikmah; agar menjadi hujah bagi Allah atas hamba-Nya dan menjadi alasan untuk menghukum mereka apabila mereka berbuat dosa, menentang rasul yang diutus kepada mereka, menolak petunjuk yang dibawa oleh rasul itu dari Allah dan tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah dan tidak menerima siksaan Allah, sebagaimana firman-Nya:
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا
Tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul. (al-Isra’/17: 15)
Dan firman-Nya:
رُسُلًا مُّبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّٰهِ حُجَّةٌ ۢ بَعْدَ الرُّسُلِ
Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. (an-Nisa’/4: 165)
Baca juga: Mengenal K.H. Suhaimi Rafiuddin dan Naskah Tafsirnya
Ayat 6
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa hikmah dan latar belakang pengutusan rasul merupakan satu rahmat daripada-Nya bagi alam semesta sebagaimana firman-Nya:
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (al-Anbiya’/21: 107)
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa rahmat itu adalah latar belakang diturunkan-Nya Al-Qur’an, karena dengan mengikuti isi dan petunjuk Al-Qur’an, manusia dapat mengatur dengan baik urusan dunia dan akhirat, memperbaiki cara hidupnya sehingga nampak bagi mereka keberkahan hidup dalam masyarakatnya. Firman Allah:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman. (al-Isra’/17: 82)
Allah itu Maha Mendengar, mendengar semua yang dikatakan manusia. Maha Mengetahui segala hal yang mendatangkan kemaslahatan bagi mereka.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Ad-Dhukan Ayat 7-10
(Tafsir Kemenag)