BerandaTafsir TahliliTafsir Surah al-Mumtahanah ayat 1-2

Tafsir Surah al-Mumtahanah ayat 1-2

Tafsir Surah al-Mumtahanah ayat 1-2 lebih banyak menjelaskan tentang larangan umat Islam berhubungan akrab dengan orang-orang kafir. Tafsir Surah al-Mumtahanah ayat 1-2 ini sekaligus memperingati kaum Muslimin akan bahaya dari hubungan yang terlalu akrab tersebut.


Baca Juga: Konsep Kafir dalam Al-Qur’an Perspektif Farid Esack


Ayat 1

Ayat ini memperingatkan kaum Muslimin agar tidak mengadakan hubungan kasih sayang dengan kaum musyrik yang menjadi musuh Allah dan kaum Muslimin. Sebab, dengan adanya hubungan yang demikian itu, tanpa disadari mereka telah membukakan rahasia-rahasia kaum Muslimin, menyampaikan sesuatu yang akan dilaksanakan Rasulullah saw kepada mereka dalam usaha menegakkan kalimat Allah. Oleh karena itu, kaum Muslimin dilarang melakukan yang demikian sekalipun kepada kaum kerabatnya.

Menjadikan orang-orang kafir yang memusuhi kaum Muslimin sebagai teman setia dan penolong adalah suatu hal yang dilarang. Hal ini tidak boleh dilakukan selama orang-orang kafir itu ingin menghancurkan agama Islam dan kaum Muslimin.

Allah kemudian menjelaskan penyebab larangan menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia, yaitu:

  1. Mereka menyangkal dan tidak membenarkan semua yang dibawa Rasulullah. Mereka ingkar kepada Allah, Rasul-Nya, dan Al-Qur’an. Mungkinkah orang yang seperti itu dijadikan penolong-penolong dan teman setia? Kemudian disampaikan kepada mereka rahasia-rahasia yang bermanfaat bagi mereka dan menimbulkan bahaya bagi kaum Muslimin?
  2. Mereka telah mengusir Rasulullah saw dan orang-orang Muhajirin dari kampung halaman mereka karena beriman kepada Allah, bukan karena sebab yang lain.

 Ayat ini sama maksudnya dengan firman Allah:

وَمَا نَقَمُوْا مِنْهُمْ اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ   ٨

Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji. (al-Buruj/85: 8).

Dan firman Allah:

ۨالَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ۗوَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ   ٤٠ 

(Yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (al-Hajj/22: 40).

Allah memperingatkan kaum Muslimin bahwa jika mereka keluar dari kampung halaman atau terusir karena berjihad di jalan Allah dan mencari keridaan-Nya, maka janganlah sekali-kali menjadikan orang-orang kafir itu sebagai teman setia dan penolong-penolong mereka.

Cukuplah kaum Muslimin menderita akibat tindakan-tindakan mereka, dan jangan sekali-kali memberi kesempatan kepada mereka menambah penderitaan kaum Muslimin. Bagaimana mungkin ada di antara kaum Muslimin melakukan seperti yang dilakukan Hathib yang menyampaikan kepada orang-orang kafir langkah-langkah yang akan diambil Rasulullah dalam menghadapi orang-orang kafir?

Allah Mahatahu segala yang dilakukan hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, Dia menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah, sehingga beliau segera dapat mengambil tindakan. Dengan demikian, kaum Muslimin tidak dirugikan.

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa barang siapa yang berkasih-kasihan dengan musuh Islam dan menjadikan mereka penolong-penolong, berarti ia telah menyimpang dari jalan yang lurus.

Ayat 2

Dalam ayat ini diterangkan sebab-sebab yang lain Allah melarang kaum Muslimin berteman akrab dan saling menolong dengan orang kafir, yaitu:

  1. Jika suatu waktu mereka menangkap atau mengalahkan kaum Muslimin, mereka pasti akan melakukan kezaliman yang di luar dugaan. Mereka berteman dengan kaum Muslimin semata-mata mencari keuntungan bagi diri dan golongan mereka. Bila tidak ada keuntungan yang diharapkan, mereka akan menjauhkan diri, bahkan akan menghancurkan kaum Muslimin.
  2. Mereka selalu berusaha menjelek-jelekkan dan memusuhi kaum Muslimin. Bagaimana mungkin ada satu atau sebagian dari kaum Muslimin membukakan rahasia kepada mereka atau berteman erat dengan mereka. Orang yang dapat dijadikan teman itu hanyalah orang yang menginginkan kebaikan untuk kita, bukan sebaliknya.
  3. Mereka mengharapkan kaum Muslimin mengingkari kebenaran dan kafir kepada Allah, sehingga kaum Muslimin sama dengan mereka, yaitu sama-sama kafir. Oleh karena itu, mereka hanya mau berteman erat atau bertolong-tolongan dengan kaum Muslimin selama hal itu bisa memenuhi keinginan-keinginan mereka.

(Tafsir Kemenag)


Baca Selanjutnya: Tafsir Surah al-Mumtahanah ayat 3-4


 

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian I)

0
Diksi warna pada frasa tinta warna tidak dimaksudkan untuk mencakup warna hitam. Hal tersebut karena kelaziman dari tinta yang digunakan untuk menulis-bahkan tidak hanya...