BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Shad Ayat 35-38

Tafsir Surah Shad Ayat 35-38

Tafsir sebelumnya menerangkan tentang ujian Allah kepada Nabi Sulaiman, dan pada Tafsir Surah Shad Ayat 35-38 kali ini akan dijelaskan bagaimana keistimewaan yang dianugerahkan Allah kepada Sulaiman, setidaknya ada tiga kesitimewaan yang akan diurai pada penafsiran berikut.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Shad Ayat 33-34


Ayat 35

Allah lalu menjelaskan bahwa setelah Sulaiman sembuh dari sakitnya, ia menyadari kelemahan yang ada pada dirinya. Ia telah memilih  hal yang kurang penting. Dia telah kehilangan waktu yang utama untuk melakukan ibadah karena menyaksikan latihan kuda.

Lalu Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah agar dianugerahi kerajaan yang tidak ada tandingannya, yang tak akan dimiliki oleh seorang jua pun sesudahnya. Dalam hadis Nabi saw diriwayatkan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ عِفْرِيْتاً مِنَ الْجِنِّ تَفَلَّتَ عَلَى الْبَارِحَةِ لِيَقْطَعَ عَلَى صَلاَتِي فَأَمْكَنَنِى اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مِنْهُ فَأَخَذْتُهُ فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبِطَهُ إِلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِى الْمَسْجِدِ حَتَّى تَنْظُرُوْا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ فَذَكَرْتُ قَوْلَ أَخِي سُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلاَم: رَبِّ اغْفِرلِي وَهَبَ لِي مُلْكاً لاَ يَنْبَغِي لأَِحَدٍ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. فَرَدَدْتُهُ خَاسِئًًا. (رواه البخاري ومسلم)

Bahwa Nabi saw berkata, “Bahwa Ifrit dari golongan jin meludahi aku tadi malam agar aku membatalkan salatku namun Allah memberikan kekuatan kepadaku sehingga aku dapat menangkap jin itu. Aku bermaksud untuk mengikatnya di satu tiang dari tiang-tiang masjid sehingga kamu dapat melihatnya. Tapi aku teringat doa saudaraku Sulaiman, “Ya Allah ampunilah aku, dan berilah aku kekuatan yang tidak layak untuk diberikan kepada orang sesudahku.” Maka aku usir dia untuk menjauh. (Riwayat al- Bukhari dan Muslim)

Nabi Sulaiman dibesarkan dalam lingkungan kerajaan dan kenabian. Sejak kecil ia terlatih sebagai seorang anak dari seorang raja dan nabi.

Sulaiman pun mewarisi kemampuan keduanya dan Allah juga menganugerahkan kepadanya kemampuan itu. Itulah sebabnya maka Allah menganugerahkan kepadanya kerajaan yang sangat kuat dan kekayaan yang berlimpah ruah, yang tiada tandingannya.

Di akhir ayat Allah menyebutkan alasan yang dikemukakan Sulaiman dalam doanya yaitu karena Allah benar-benar akan mengabulkan doa setiap orang yang disertai usaha dan syarat kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kehendak-Nya.


Baca Juga : 13 Tempat dalam Al-Qur’an yang Disunnahkan Baca Doa atau Wirid Khusus (Part 3)


Ayat 36-38

Pada ayat ini, Allah menjelaskan beberapa nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman, sebagai jawaban dari pada doanya. Pertama: Allah menganugerahkan kepada Sulaiman kekuasaan menundukkan angin. Atas izin Allah, angin berhembus dengan kencang atau gemulai menurut kehendaknya pula.

 Allah berfirman:

وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ عَاصِفَةً تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖٓ اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عٰلِمِيْنَ

Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (al-Anbiya’/21: 81).

Kedua: Allah menganugerahkan kepadanya kemampuan menundukkan setan-setan yang ahli bangunan dan ahli menyelam, yang melakukan tugas sesuai dengan perintah Sulaiman.

Apabila ia memerintahkan kepada mereka membangun suatu bangunan seperti gedung-gedung pertemuan istana, benteng pertahanan, atau gedung-gedung tempat menyimpan harta kekayaan Sulaiman dan lain-lain, maka tugas itu dapat mereka selesaikan dalam waktu yang sangat singkat.

Apabila Sulaiman memerintahkan mereka untuk mengumpulkan mutiara dan marjan serta kekayaan laut lainnya, tugas itu dapat diselesaikan dengan cepat pula.

Ketiga: Allah menganugerahkan kepadanya kekuasaan menundukkan setan yang menentang perintahnya. Tangan dan kaki mereka terikat dalam belenggu, agar tidak berbahaya kepada yang lain, dan sebagai hukuman atas pembangkangannya.

Kekuasaan yang diberikan Allah kepada Sulaiman untuk menunduk-kan setan maksudnya adalah kekuasaan untuk menggerakkan mereka melakukan tugas-tugas berat, yaitu tugas membangun gedung-gedung, dan menyelam mengeluarkan kekayaan laut.

Namun tidak ada keterangan secara pasti mengenai bagaimana Sulaiman membelenggu setan itu. Sikap yang paling utama ialah kita menerima keterangan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan untuk mengungkapkan pengertiannya, kita serahkan kepada ilmu pengetahuan.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Shad 39-41


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...