Tafsir Surah Al Anfal Ayat 12-15 kembali berbicara mengenai pertolongan Allah dalam perang Badar yang berupa 1000 Malaikat. Selain untuk menambah pasukan umat Islam, adanya 1000 malaikat itu juga untuk menekaى psikologis dari orang kafir.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Anfal Ayat 11
Selain itu Tafsir Surah Al Anfal Ayat 12-15 ini juga berbicara mengenai pelarangan menjadi pengecut. Umat muslim dilarang untuk melarikan diri dari peperangan karena takut.
Ayat 12
Dalam ayat ini Allah mengingatkan kaum Muslimin kepada pertolongan-Nya, yang lain lagi dalam Perang Badar, yaitu pada saat Allah swt mewahyukan kepada para malaikat untuk memberikan bantuan kepada kaum Muslimin.
Malaikat-malaikat diperintahkan Allah agar menyertai kaum Muslimin untuk sewaktu-waktu dapat memberikan bantuan.
Bantuan itu adalah memantapkan hati kaum Muslimin dalam pertempuran. Dan meyakinkan mereka agar Allah menciptakan ketakutan di dalam hati orang-orang kafir, lantaran mereka melihat jumlah malaikat yang menyertai tentara Islam itu.
Dengan demikian kaum Muslimin dapat menguasai pertempuran, mereka dapat maju dengan tangkas dan dengan mudah pula mereka mematahkan serangan musuh.
Ayat 13
Allah menerangkan sebab-sebab kemenangan kaum Muslimin dan kekalahan kaum musyrikin, yaitu karena bantuan Allah yang diberikan kepada kaum Muslimin dalam menghadapi kaum musyrikin dan perjuangan mereka dilandasi kebenaran, yaitu menegakkan agama tauhid.
Sedang kaum musyrikin menderita kekalahan karena mereka itu memusuhi Allah dan Rasul-Nya dan perjuangan mereka dilandasi kebatilan yaitu perjuangan-perjuangan mempertahankan berhala.
Allah swt memberikan ancaman keras kepada siapa saja yang menentang Allah dan Rasul-Nya, baik menantang hukum-hukumnya atau mengingkari nikmat yang diberikan kepada mereka, bahwa Allah akan memberikan siksaan kepada mereka. Permusuhan orang-orang musyrikin kepada Allah dan Rasul-Nya berupa tantangan mereka terhadap seruan Rasul pada saat menyampaikan dakwah Islamiyah.
Pada waktu itu Rasulullah bukan hanya didustakan dan dihina, bahkan dia diusir dari negerinya sehingga beliau hijrah ke Medinah. Sedang mereka berpegang teguh kepada agama nenek moyang mereka, yaitu agama syirik dan pemujaan berhala.
Setelah Nabi Muhammad saw berada di Medinah bersama para sahabatnya mereka berusaha melenyapkan kaum Muslimin dari muka bumi dan melenyapkan ajaran Islam. Maka pantaslah mereka diberi siksaan yang keras yaitu kekalahan mereka dalam Perang Badar dan siksaan Allah yang akan ditimpakan kepada mereka yaitu siksaan api neraka di akhirat nanti.
Baca juga: Ashabul Kahfi: Representasi Perjuangan Pemuda dalam Al-Quran
Ayat 14
Allah swt menegaskan ancamannya kepada orang-orang kafir bahwa hukuman dunia yang ditimpakan atas mereka adalah hukuman yang harus dirasakan sebagai imbalan keingkaran mereka terhadap hukum-hukum dan nikmat Allah.
Di samping itu Allah menegaskan pula bahwa bagi mereka ada lagi siksaan yang paling pedih dirasakan yaitu siksaan api neraka yang akan ditimpakan kepada mereka di akhirat.
Ayat 15
Allah menyeru orang-orang beriman bahwa apabila berhadapan dengan orang-orang kafir yang sedang datang menyerang, kaum Muslimin dilarang lari dari pertempuran.
Orang-orang kafir itu bergerak dari Mekah dengan membawa jumlah pasukan yang banyak. Mereka sengaja menemui kaum Muslimin yang sudah ada di Badar. Mereka sudah mengetahui rencana kaum Muslimin yang akan menghadang kafilah yang dipimpin Abu Sufyan dengan alasan melindungi perdagangan mereka.
Mereka bergerak dari Mekah, padahal sebenarnya mereka berniat untuk memusnahkan kaum Muslimin.
Itulah sebabnya, Allah swt melarang kaum Muslimin membelakangi mereka. Lebih-lebih melarikan diri dari pertempuran melawan mereka, meskipun mereka membawa bala tentara yang cukup banyak dan peralatan perang yang lengkap.
Yang dilarang adalah melarikan diri dari pertempuran, tanpa alasan yang dibenarkan karena takut menghadapi musuh. Sedangkan mundur untuk mengatur siasat, bukan termasuk dalam larangan yang dikandung ayat ini.
Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Anfal Ayat 16-17
(Tafsir Kemenag)