BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Yusuf ayat 63-66

Tafsir Surah Yusuf ayat 63-66

Tafsir Surah Yusuf ayat 63-66 ini mengisahkan tentang perjumpaan Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya. Dalam Tafsir Surah Yusuf ayat 63-66 Yusuf meminta saudara-saudaranya yang datang ke Mesir untuk menukarkan bahan makanan kembali menjemput Bunyamin. Selengkapnya baca Tafsir Surah Yusuf ayat 63-66 di bawah ini….


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Yusuf ayat 58-62


Ayat 63

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa tatkala sampai di rumah dan bertemu dengan ayah mereka, saudara-saudara Yusuf memberitahukan semua pengalaman mereka di Mesir dan bagaimana baiknya sambutan penguasa di sana terhadap mereka dengan memperlakukan mereka sebagai tamu. Ketika akan pulang, mereka juga dibekali dengan barang-barang yang diperlukan selama dalam perjalanan. Mereka diberi bahan makanan sebanyak 10 pikulan yang ditukar dengan barang-barang yang mereka bawa karena mereka hanya sepuluh orang.

Mereka juga menceritakan kepada Yakub bahwa mereka telah mengatakan kepada penguasa Mesir tentang ayah mereka yang telah tua dan seorang saudara yang tidak dapat datang karena ditugaskan menjaga ayah mereka. Mereka meminta supaya diberi 12 pikulan. Penguasa itu menjawab bahwa kalau benar mereka mempunyai saudara, hendaklah dibawa ke Mesir. Penguasa itu akan memberi mereka lagi bahan makanan sebanyak yang diminta. Mereka diperingatkan bahwa kalau Bunyamin tidak dapat dibawa, mereka tidak boleh datang lagi ke Mesir, dan tidak akan diberi makanan, karena dianggap sebagai pendusta yang tidak layak dipercayai.

Oleh sebab itu, mereka memohon kepada Yakub dengan sangat agar mengizinkan Bunyamin ikut bersama mereka. Dengan demikian, mereka akan diberi bahan makanan dan disambut dengan sambutan yang lebih baik karena telah memenuhi janji mereka untuk membawa Bunyamin ke Mesir. Mereka berjanji akan menjaga Bunyamin dengan sebaik-baiknya.

Ayat 64

Yakub terkejut mendengar permintaan mereka, sehingga dengan seketika menjawab:

“Apakah aku akan mempercayakan Bunyamin kepada kalian sebagaimana aku telah mempercayakan Yusuf dahulu?

Apakah kalian belum puas dengan mencelakakan Yusuf sehingga sekarang kalian kembali ingin mencelakakan Bunyamin?

Apakah aku akan percaya begitu saja kepada janji-janji dan jaminan kalian terhadap Bunyamin, padahal dahulu kalian telah membuat janji dan jaminan serupa ketika hendak membawa Yusuf bermain-main ke tempat penggembalaan di padang pasir?

Aku tidak percaya lagi kepada ucapan dan janji kalian. Aku akan menggantungkan harapanku kepada Allah agar Dia tetap memelihara Bunyamin karena Dialah sebaik-baik Penjaga dan Penyayang. Kepada-Nyalah aku bertawakal dalam menghadapi segala persoalan. Hanya Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku bermohon agar Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepadaku dengan melindungi Bunyamin dan menjaga keselamatannya serta tidak akan menimpakan cobaan kepadaku seperti kehilangan Yusuf, anakku yang tercinta. Sesungguhnya rahmat Allah Mahaluas dan Karunia-Nya Mahabesar.”

Ayat 65

Setelah saudara-saudara Yusuf membuka karung bahan makanan yang mereka bawa dari Mesir, ternyata mereka juga mendapatkan barang-barang mereka masih ada pula di dalamnya. Mereka berkata pada Yakub, “Wahai ayah kami, barang-barang yang kami bawa ke Mesir ternyata dikembalikan. Ini adalah bukti yang nyata betapa baiknya hati penguasa Mesir itu kepada kita dan betapa pemurahnya sehingga dia tidak mau mengambil barang-barang kita sebagai penukar makanan yang diberikan kepada kita.

Dia telah menolong kita dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan. Memang amat besar hutang budi kita. Oleh sebab itu, kita harus membalas jasa dan budi baiknya dengan memenuhi janji kami yaitu akan membawa Bunyamin ke Mesir. Kalau kami kembali ke Mesir membawanya, tentu kita akan mendapat bahan makanan lebih banyak, paling tidak akan bertambah satu pikulan karena kami sudah berjumlah sebelas orang. Bagi penguasa Mesir satu pikulan bahan makanan itu tentu tidak akan memberatkan karena gudang-gudangnya penuh dengan bahan makanan.”

Ayat 66

Mendengar ucapan anak-anaknya itu, Yakub sadar bahwa budi baik penguasa Mesir itu harus dibalas dengan budi baik pula. Tidak ada cara untuk membalasnya kecuali dengan menepati janji anak-anaknya yang akan membawa Bunyamin karena dia dan anak-anaknya tidak mempunyai apa-apa lagi untuk dipersembahkan apalagi penguasa Mesir itu telah menolak menerima barang tukaran dan mengembalikan semuanya. Dengan perasaan yang berat, Yakub berkata kepada anak-anaknya bahwa kalau mereka harus membawa Bunyamin ke Mesir, maka ia tidak akan mengizinkan kecuali dengan janji yang dikuatkan dengan sumpah bahwa mereka benar-benar akan menjaga keselamatan Bunyamin dan membawanya kembali pulang.

Mereka juga diminta untuk bersedia mengorbankan jiwa raga bila terjadi hal-hal yang membahayakan atau mengancam jiwanya. Anak-anak Yakub bersedia bersumpah untuk memenuhi syarat yang dikemukakan ayah mereka. Lalu mereka bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa mereka akan menjaga keselamatan Bunyamin, membelanya mati-matian bila terancam bahaya, dan akan membawanya pulang kembali. Setelah mendengar sumpah anak-anaknya itu, barulah hati Yakub merasa lega dan dia berkata, “Allah menjadi saksi atas semua ucapan dan janjimu itu. Dialah Yang Mengawasi segala perbuatan dan tindak-tandukmu dan kepada-Nyalah aku serahkan keselamatan anakku.”

(Tafsir Kemenag)


Baca Selanjutnya: Tafsir Surah Yusuf ayat 67-77


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian I)

0
Diksi warna pada frasa tinta warna tidak dimaksudkan untuk mencakup warna hitam. Hal tersebut karena kelaziman dari tinta yang digunakan untuk menulis-bahkan tidak hanya...