BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Yasin Ayat 29-32

Tafsir Surah Yasin Ayat 29-32

Tafsir Surah Yasin Ayat 29-32 menjelaskan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada kaum yang ingkar dan mensutai agama Allah. Mudah bagi-Nya untuk membinasakan mereka, dengan itu Dia hendak memberi pelajaran bagi kaum lainnya agar tidak bersikap serupa, baik kaum dimasa itu maupun kaum setelahnya.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Yasin Ayat 22-28


Ayat 29

Pada ayat ini, Allah menerangkan azab yang ditimpakan kepada kaum yang musyrik, kafir, dan mendustakan agama-Nya. Allah tidak perlu menurunkan pasukan-pasukan malaikat untuk membinasakan mereka, melainkan cukup dengan satu teriakan saja dari malaikat Jibril, maka orang-orang kafir tersebut menjadi kaku dan tak bernyawa lagi. Peristiwa itu terjadi sedemikian cepatnya, sebagai bukti betapa besarnya kekuasaan Allah.

Ayat 30

Allah menerangkan bahwa sikap dan tingkah laku kaum kafir semacam ini sangat disesalkan. Mereka tidak hanya menolak seruan iman, tetapi juga memperolok-olokkan para rasul dan orang-orang yang telah beriman. Bahkan, tak jarang mereka menganiaya dan membunuhnya.

Jika mereka mau berpikir dengan akal yang sehat, pastilah mereka menerima seruan iman dari para rasul dan orang-orang yang telah beriman. Allah menerangkan kedudukan orang-orang kafir di akhirat nanti tatkala mereka ditimpa azab yang dahsyat karena mendustakan para rasul.

Ayat 31

Allah lalu memperingatkan mereka agar mau memperhatikan nasib yang menimpa kaum kafir berabad-abad sebelum mereka yang telah ditimpa kemurkaan Allah, sehingga mereka hancur-lebur dan lenyap dari muka bumi. Mereka takkan pernah muncul kembali di dunia ini.

Ibnu Katsir berkata, “Kebanyakan ulama salaf meriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan ‘negeri’ dalam ayat ini ialah negeri Antakiyah, dan mereka yang diutus itu ialah para utusan Nabi Isa, ke negeri itu untuk menyampaikan risalahnya.”

Ada beberapa hal yang membuat kita keberatan menerima riwayat ini karena faktor-faktor berikut:

  1. Tidak mungkin Allah menghancurkan negeri Antakiyah karena penduduk negeri itu adalah penduduk negeri yang pertama kali beriman kepada Isa. Allah tidak akan menghancurkan suatu negeri yang penduduknya sedang beriman dan memenuhi seruan rasul yang diutus kepada mereka.

  1. Dalam ayat ini diterangkan bahwa negeri itu dihancurkan Allah, sehingga seluruh negeri dan penduduknya itu menjadi musnah. Al-Qur’an menerangkan bahwa Allah menurunkan azab kepada orang-orang kafir berupa kehancuran dan kemusnahan mereka dengan negerinya, sampai Kitab Taurat diturunkan. Setelah Kitab Taurat diturunkan, Allah tidak pernah menurunkan azab yang seperti itu.

Baca Juga: Bagaimana Sikap Kita Terhadap Ajaran dalam Kitab Taurat dan Injil?


Hal ini dipahami dari firman-Nya:

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِ مَآ اَهْلَكْنَا الْقُرُوْنَ الْاُوْلٰى بَصَاۤىِٕرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَّرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) setelah Kami binasakan umat-umat terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk serta rahmat, agar mereka mendapat pelajaran. (al-Qashas/28: 43)

  1. Tidak ada satu nash pun yang kuat sehubungan dengan riwayat itu, seperti keterangan yang menerangkan kapan dan dimana peristiwa itu terjadi, dan sebagainya.

Sementara itu kaum muslimin percaya kepada kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Tidak semua kisah dijelaskan Al-Qur’an secara terperinci.

Kisah-kisah itu ada yang diterangkan dengan terperinci dan ada yang tidak. Akan tetapi, tiap-tiap kisah itu ada maksud dan tujuannya. Oleh karena itu, kaum muslimin tidak perlu mengetahui perincian dari kisah yang disebutkan pada ayat di atas. Namun kaum muslimin agar menjadikan kisah-kisah itu sebagai pelajaran dan iktibar, sehingga dapat menambah dan menguatkan iman masing-masing.

Ayat 32

Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa mereka semuanya, baik yang dahulu, sekarang, maupun yang akan datang, pasti akan dikumpulkan ke hadirat-Nya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan tingkah laku mereka selama di dunia.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Yasin Ayat 33-36


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Fenomena Media Sosial dan FOMO dalam Kacamata Qur'ani

Fenomena Media Sosial dan FOMO dalam Kacamata Qur’ani

0
Berdasarkan laporan "Digital 2023" oleh We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 167 juta pada Januari 2023, yang setara dengan 60,4%...