Tafsir Surah An-Najm Ayat 50-54 menceritakan kejadian-kejadian bagaimana Allah membumihanguskan kaum-kaum terdahulu sebelum Nabi Muhammad yang membangkang terhadap seruan yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul. Pada Tafsir Surat An-Najm Ayat 50-54 kita akan melhat bagaimana kesudahan orang-orang terdahulu.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah An-Najm Ayat 47-49
Ayat 50
Allah yang membinasakan kaum ‘Ad yang pertama yaitu kaum Nabi Hud, dan yang dimaksud dengan kaum ‘Ad yang kedua ialah kaum Iram bin Sam bin Nµh.
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ ٦ اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ ٧ الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ ٨
Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad? (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ād) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain. (al-Fajr/89: 6-8);Kaum ‘Ad kedua ini golongan manusia yang sangat kuat dan banyak berbuat durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya, Kemudian Allah membinasakan mereka dengan angin yang sangat dingin dan kencang, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan tujuh hari terus-menerus.
Ayat 51
Allah membinasakan kaum Tsamud dan tidak membiarkan mereka hidup, bahkan mereka disiksa dengan azab Tuhan yang sangat dahsyat, dalam ayat yang lain yang sama maksudnya, Allah berfirman:
فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ ٨
Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? (al-Haqqah/69: 8)
Baca Juga: Epidemiologi Al-Qur’an (2): Virus Sampar Dalam Kisah Nabi Shalih dan Kaum Tsamud
Ayat 52
Allah membinasakan kaum Nuh sebelum kaum ‘Ad dan Tsamud. Mereka lebih zalim daripada kedua kaum ini, karena mereka adalah orang-orang yang pertama membuat kezaliman dan kedurhakaan sedangkan orang yang paling zalim, sebagaimana hadis Nabi, “Barang siapa mengadakan suatu perbuatan jahat, maka dia memikul dosanya.”
Kaum Nuh lebih durhaka daripada kaum ‘Ad dan Tsamud, karena mereka telah melampaui batas, padahal sejak lama mereka telah mendengar seruan Nabi Nuh, namun mereka tetap membangkang sehingga Nabi Nuh habis kesabarannya dan mendoakan kebinasaan mereka.
رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا
Dan Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. (Nuh/71: 26);Ada seorang ayah yang membawa anaknya pergi menemui Nuh untuk memperingatkannya seraya mengatakan kepada anaknya, “Wahai anakku! Ayahku dahulu membawa aku kepada orang ini, seperti sekarang aku membawamu. Awas engkau jangan mempercayainya!” Si ayah mati dalam kekafirannya sedang anaknya yang masih kecil hidup berpegang kepada wasiat ayahnya, sehingga seruan Nuh mengajar manusia beriman tidak mempengaruhi lagi anak itu.
Ayat 53-54
Allah telah memusnahkan kaum Lut dengan menjungkir-balikkan negeri mereka dan menurunkan azab kepada mereka berupa hujan batu yang terbakar, sambil menghujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar, bertubi-tubi. Dalam ayat lain yang sama maksudnya, Allah berfirman:
وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۚ فَسَاۤءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِيْنَ ١٧٣
Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. (asy-Syu’ara’/26: 173);Inilah yang dikehendaki oleh Allah dengan firman-Nya, “Allah menimpakan atas negeri mereka azab yang menimpanya.” Pengungkapan keadaan dengan kata-kata tersebut menunjukkan kehebatan azab yang menimpa mereka karena Allah membalikkan-Nya, yang atas menjadi bawah dan bawah menjadi atas.
Keterangan yang jelas dan nyata itu tak dapat meyakinkan mereka, bahkan membikin mereka ragu-ragu, mereka menertawakannya, walaupun Nabi Muhammad saw terus-menerus memperingatkan mereka. Sebenarnya mereka harus menangis atas kesalahan dan kelengahan mereka dan sembah sujud kepada Allah.
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya: Tafsir Surah An-Najm Ayat 55-57