Tafsir Surah Ad-Dukhan Ayat 16-19 berbiacara mengenai dua hal. Pertama mengenai keadaan pada hari kiamat. Kedua mengenai ujian umat sudah sejak dulu, yakni ujian pada Fir’aun dan kaumnya.
Baca sebelumnya: Tafsir Surah Ad-Dukhan Ayat 11-15
Ayat 16
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa pada hari Kiamat nanti Dia akan memberikan balasan siksa yang amat pedih kepada orang kafir Mekah. Pada hari itu mereka tidak akan mendapat pembela, penolong dan penyelamat yang akan dapat menghalangi siksaan Allah yang dijatuhkan kepada mereka, dan pada waktu itu timbullah penyesalan mereka yang sangat.
Firman Allah:
وَاَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَۗ وَجَعَلْنَا الْاَغْلٰلَ فِيْٓ اَعْنَاقِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ هَلْ يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٣٣
Mereka menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab. Dan Kami pasangkan belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Saba’/34: 33)
Ayat 17
Allah menerangkan bahwa sebelum menguji kaum Nabi Muhammad, Dia telah menguji kaum Fir’aun yang sangat angkuh dan sombong. Ujiannya ialah dengan mengutus kepada mereka seorang rasul yang mulia yaitu Nabi Musa. Peristiwa ini diharapkan menjadi contoh bagi kaum Nabi Muhammad saw.
Baca juga: Tafsir Surah Yasin Ayat 48-50: Hari Kiamat Datang dengan Tiba-Tiba
Ayat 18
Nabi Musa berkata kepada kaum Fir’aun, “Serahkanlah kepadaku Bani Israil dan lepaskanlah mereka dari perbudakan serta penyiksaan kamu sekalian, karena mereka itu adalah kaum yang merdeka untuk saya bawa ke negeri asal kami.
Aku ini adalah Rasulullah yang telah dipercayakan untuk menyampaikan wahyu-Nya dan memperingatkan kepada kamu sekalian tentang siksaan-Nya apabila kamu sekalian mendurhakai-Nya.
Firman Allah:
فَأْتِيٰهُ فَقُوْلَآ اِنَّا رَسُوْلَا رَبِّكَ فَاَرْسِلْ مَعَنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ وَلَا تُعَذِّبْهُمْۗ قَدْ جِئْنٰكَ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ ۗوَالسَّلٰمُ عَلٰى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدٰى ٤٧
Maka pergilah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dan katakanlah, “Sungguh, kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sungguh, kami datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. (Taha/20: 47)
Ayat 19
Musa menghimbau kaum Fir’aun agar mereka jangan menyombongkan diri kepada Allah dengan mengingkari ketuhanan-Nya, dengan mengakui bahwa ketuhanan itu ada pada diri mereka, dan jangan mendurhakai-Nya serta menyalahi perintah-Nya.
Selanjutnya Musa menegaskan bahwa dia datang kepada mereka dengan membawa bukti yang nyata atas kebenaran apa yang dia serukan itu. Bukti nyata itu antara lain peristiwa yang terjadi antara Musa dan Fir’aun yang dikisahkan di dalam Al-Qur’an.
Firman Allah:
قَالَ اَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُّبِيْنٍ ٣٠ قَالَ فَأْتِ بِهٖٓ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ ٣١ فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۚ ٣٢ وَنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ ࣖ ٣٣
Dia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (bukti) yang nyata?”Dia (Fir’aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”Maka dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya. Dan dia mengeluarkan tangannya (dari dalam bajunya), tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya. (asy-Syu’ara’/26: 30-33)
Baca setelahnya: Tafsir Surah Ad-Dhukan Ayat 20-24
(Tafsir Kemenag)