Senata Adi Prasetia

Redaktur tafsiralquran.id, Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya, aktif di Center for Research and Islamic Studies (CRIS) Foundation

Artikel Terbaru

Artikel Penulis

Tafsir Tarbawi: Perintah Bersungguh-sungguh dalam Belajar

“Man jadda wajada” (siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mencapai apa yang dicita-citakan), demikian ungkapan kata mutiara (mahfudzat) yang sering didengar. Bersungguh-sungguh belajar dan tekun beribadah adalah suatu kewajiban bagi seorang pelajar. Bahkan, kewajiban bersungguh-sungguh dalam belajar Allah...

Lima Kriteria Seorang Guru yang Tergambar dalam Al-Qur’an

“Menjadi seorang guru adalah menjadi teladan”. Demikianlah ungkapan singkat namun penuh makna. Peran guru sebagai sosok digugu dan ditiru sampai kapanpun takkan pernah terganti. Begitu sentralnya peran seorang guru, sehingga mampu mempengaruhi karakter seorang murid. Oleh karena...

Mudik Lebaran: Harmoni Islam dan Budaya Lokal

Mudik lebaran sebagaimana yang ditradisikan oleh masyarakat kita sesungguhnya merupakan harmonisasi ajaran agama dan budaya. Dalam bahasa Emha Ainun Nadjib, “mudik adalah rutinitas tahunan untuk membangun keterampilan budaya agar kelak siap menjadi penduduk surga.” Mudik lebaran merupakan starting...

Lailatulqadar Terjadi Setiap Bulan? Begini Penjelasannya

Dalam bahasan umum, lailatulqadar dipahami sebagai malam keagungan yang turun di Bulan Ramadan saja, lebih-lebih dipersempit lagi pada malam kesepuluh terakhir, persisnya malam ganjil. Namun, tahukah anda bahwa diskursus turunnya lailatulqadar di antara para ulama tidak hanya...

Makna Puasa Menurut Tafsir Surah Maryam Ayat 26

“Marhaban, ahlan wa sahlan Ya Ramadan”, demikianlah ucapan tahniah penuh riang gembira atas kedatangan bulan suci nan mulia, bulan Ramadan. Pada rutinitas tahunan umat Islam ini, ada satu ayat Alquran yang juga menemukan momentumnya, yaitu surah Al-Baqarah...

Urgensi Rasionalitas dalam Pendidikan Islam

Adanya ketimpangan, deviasi dan disonansi antara pengajaran konten pendidikan Islam dengan ajaran Islam itu sendiri lebih banyak disebabkan “absennya” rasionalitas sebagai pilar atau pembentuk manusia itu sendiri. Selama ini, pengajaran pendidikan Islam lebih banyak didominasi penggunaan “keimanan”...