BerandaUlumul QuranMengenal Istilah Kaum dan Umat dalam al-Quran, Samakah Keduanya?

Mengenal Istilah Kaum dan Umat dalam al-Quran, Samakah Keduanya?

Istilah kaum dan umat sering ditemukan dalam al-Quran dan Hadis guna menunjuk himpunan manusia. Dua kata ini juga digunakan untuk merujuk kepada makna bangsa. Lantas, bagaimana pemaknaan kata kaum dan umat dalam al-Quran? samakah makna keduanya?

Kata Qawm(قوم) dan Ummah (أمّة), keduanya merupakan istilah bahasa arab yang diserap dalam bahasa Indonesia dengan sebutan kaum dan umat. Kata kaum dapat kita temukan misalnya dalam Surat al-Hujurat (49):11:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ 

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.

Imam al-Biqai dalam tafsirnya Nadhm al-Durar menafsirkan kata qawm bertujuan mendorong untuk bangkit mengelola diri dan menghindari kekurangan ataupun keburukan. Al-Biqai melanjutkan agar senantiasa bersyukur atas kekuatan yag dianugerahkan Tuhan kepada kita. Menariknya, al-Biqai mengungkap makna semantik dari kata qawm ini, kata qawm diambil dari kata qama (قام) yang berarti tampil ke depan dan melaksanakan segala hal dengan sempurna.

Baca Juga: Muballigh Atau Ustaz, Samakah Makna Keduanya?

Dalam hal ini, kata qama sering digunakan oleh masyarakat Arab untuk menujuk golongan laki-laki saja. menurut َQuraish Shihab dalam bukunya Islam dan Kebangsaan, karena yang sering maju atau tampil ke depan dikuasai oleh kaum laki-laki.

Namun, jika kita melihat beberapa ayat tentang qawm dalam al-Quran, ia tak terbatas hanya laki-laki. Kata qawm digunakan untuk lelaki atau perempuan selama memiliki kesamaan keturunan meski ada perbedaan secara agama, namun tetap menjadi saudara. Hal ini telah jelas disampaikan dalam Surat al-A’raf (7):65 yang berbunyi:

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ 

“Dan kepada (kaum) ‘Ad, (kami telah mengutus) saudara mereka,Hud. Dia berkata ‘hai kaumku, sembahlah Allah , sekali-kali tidak ada bagimu satu Tuhan pun (yang Kuasa dan berhak disembah) melainkan dia, tidakkah kalian bertaqwa?”.

Hal ini telah jelas untuk membuktikan bahwa makna qawm tidak terbatasi. Bahkan, menurut Shihab, pengguna bahasa Arab modern mengartikan qawm sebagai bangsa dan qawmiyyah diartikan sebagai kebangsaan. Tentu makna ini luas sekali.

Makna Umat dalam al-Quran

Umat atau dalam versi bahasa Arab Ummah (أمّة) terambil dari kata amma-yaummu berarti menuju, menumpu, meneladani. Kata ini pun melahirkan Ummun (أمّ)  yaitu ibu, dan Imam yakni memimpin. Keduanya disandingkan karena memang ibu adalah teladan, tumpuan pandangan, dan harapan.

Al-Raghib al-Ashfihani dalam Mufradat al-Alfadz al-Quran menerangkan bahwa kata Ummah digunakan untuk menunjuk suatu kelompok yang dihimpun oleh sesuatu. Disini memiliki kesamaan dari aspek agama, waktu atau tempat, baik penghimpunannya secara terpaksa atau tidak.

Quraish Shihab mengungkap bahwa kata Ummah terkadang tidak terpikat oleh jumlah, seperti posisi Nabi Ibrahim yang sendirian namun menghimpun banyak sifat terpuji yang tidak bisa disandang oleh sekian banyak orang.

Contohnya dalam Surat al-Nahl(16): 120.

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ 

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang pemimpin (umat) yang dijadikan teladan dan patuh kepada Allah, dan tidak sekali-kali ia termasuk golongan kaum musyrikin”.

Baca Juga: Allahumma dan Yaa Rabbana dalam Al Quran, Samakah maknanya?

Kendati demikian, kata ummah dan qawm ada kemiripan makna dari segi bahasa. Namun, kata ummah sering digunakan dengan kata al-Ummah al-Islamiyah dan qawm atau qawmiyyah lebih cocok diartikan sebagai bangsa. Wallahu A’lam.

Rifa Tsamrotus Saadah
Rifa Tsamrotus Saadah
Aktif kajian islamic studies, alumni Uin Syarif Hidayatullah Jakarta dan pernah mengenyam kajian seputar Hadis di Darussunah International Institute For Hadith Sciences.
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Iltifat Dhamir dalam Alquran

0
Alquran merupakan kitab suci dengan bahasa yang unik dan mengandung sastra tinggi. Salah satu keunikan tersebut adalah penggunaan iltifat. Ayat-ayat yang mengandung iltifat memiliki...