BerandaTafsir TematikTafsir Surat An-Nisa’ ayat 164: Apakah Benar Jumlah Nabi ada 25?

Tafsir Surat An-Nisa’ ayat 164: Apakah Benar Jumlah Nabi ada 25?

Penting kiranya sebagai umat muslim mengetahui apakah benar jumlah Nabi dan Rasul ada 25. Sebab, dalam rukun Iman umat muslim dianjurkan untuk mengimani Rasul dan Nabi –Nabi Allah. Berikut nama-nama Nabi dan Rasul yang termasuk kategori 25 Nabi; Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, Nabi Hud,  Nabi Soleh, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Isma’il, Nabi Ishaq,  Nabi Ya’qub,  Nabi Yusuf, Nabi Ayyub, Nabi Syu’aib, Nabi Harun, Nabi Musa, Nabi Ilyasa, Nabi Dzulkifli, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Ilyas,  Nabi Yunus, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa, Nabi Muhammad.

Akan tetapi jika membaca Al Quran terdapat kisah-kisah nabi selain dari 25 Nabi yang disebutkan diatas, misalnya saja nabi Khidir, Nabi Sam’un dan lain sebagainya. Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada surat An-Nisa’ ayat 164:

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا

“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”

Pada tafsir al-Misbah oleh Quraish Shibah tertulis,  Kami telah mengutus banyak rasul sebelummu. Di antara mereka ada yang Kami ceritakan kisahnya kepadamu, dan ada pula yang tidak Kami ceritakan. Cara Allah memberikan wahyu kepada Mûsâ adalah dengan berbicara secara langsung dari balik tabir, tanpa perantara.

Kemudian pada Tafsir as-Sa’di karangan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H, disebutkan bahwa mereka bersama-sama mendapatkan wahyu, maka disebutkan pengkhususan sebagian mereka. Nabi Dawud diberi oleh Allah kitab Zabur dan Nabi Musa ‘alaihis salam diajak bicara oleh Allah secara langsung tanpa perantara.

Dalam ayat tersebut juga diterangkan, bahwa para rasul tersebut ada yang dikisahkan Allah dan ada yang tidak dikisahkan-Nya, hal ini menunjukkan banyaknya jumlah mereka. Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa terkait keistimewaan Nabi Musa, oleh karenanya Nabi Musa disebut Kalimullah (orang yang diajak bicara oleh Allah), sedangkan rasul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Nabi Muhammad SAW juga pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu mi’raj.

Kemudian jika akan menganalisa bagaimana Allah berbicara dengan Nabi Musa, adalah suatu hal yang tidak bisa dicerna oleh mata telanjang, sebab, tugas seorang muslim adalah mengimani atas apa yang telah terjadi pada Nabi dan Rasul. Lebih jelasnya terkait berapa jumlah Nabi dan Rasul sebenarnya, tertera dalam hadis Nabi riwayat Imam Ahmad, pada kitab Musnad Ahmad:

قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَمْ وَفَّى عِدَّةُ الْأَنْبِيَاءِ؟ قَالَ: «مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا

Wahai Rasulullah berapa jumlah keseluruhan para nabi ? Rasul bersabda: Jumlah seluruh nabi dan rasul seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi, diantara mereka yang termasuk rasul sejumlah tiga ratus lima belas, suatu jumlah yang banyak. (HR. Imam Ahmad dalam Al-Musnad, dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah” (3/1599 no.5732) dan dalam Ash-Shahihah no. 2668.)

Selanjutnya dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan, bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah Nabi dan Rasul. Pendapat yang masyhur jumlah Nabi adalah 124.000, dan jumlah Rasul adalah 313. Akan tetapi menurut Imam al-Baijuri, yang tepat adalah berhenti untuk menentukan jumlah Nabi dan Rasul. Sebab hal itu dapat berakibat mengklaim orang yang bukan Nabi dan Rasul menjadi Nabi dan Rasul, begitun pula sebaliknya.

Berdasarkan ayat diatas, bisa jadi Allah SWT tidak menceritakan semua Nabi dan Rasul pada Alquran. Namun, seyogyanya sebagai umat muslim tetap harus mengimani Nabi dan Rasul Allah, baik yang kita diketahui ataupun tidak. Waallhu a’lam

Norma Azmi Farida
Norma Azmi Farida
aktif di Cris Foundation (Center For Research of Islamic Studies) Redaktur Tafsiralquran.id
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...