BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al Isra’ Ayat 13-14

Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 13-14

Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 13-14 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai pencatatan amal perbuatan manusia ketika di dunia. Amal tersebut tidak akan berkurang sedikitpun. Kedua berbicara mengenai dibukanya catatan amal tersebut dan manusia tidak bisa mengelak sama sekali.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 12 (2)


Ayat 13

Allah swt menjelaskan bahwa masing-masing manusia dicatat amal perbuatannya dalam suatu buku catatan dan tetap tercatat di dalamnya seperti kalung yang tetap berada di leher mereka. Amal perbuatan tersebut mencakup amal baik dan amal buruk, besar maupun kecil, yang diperbuat manusia atas dasar pilihannya sendiri.

Perumpamaan tetapnya catatan-catatan mereka dalam kitab itu dengan tetapnya kalung pada leher manusia, sebagai kiasan bahwa catatan itu akan tetap terpelihara, tidak akan hilang atau terhapus, dan selalu dinisbahkan pada seseorang.

Selanjutnya Allah swt menegaskan bahwa kitab yang mengandung catatan amal perbuatan manusia itu akan dikeluarkan dari simpanannya pada hari kiamat, dan akan diperlihatkan kepada mereka, sehingga mereka dapat mengetahui isinya secara terbuka.

Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa tugas pencatatan amal perbuatan manusia itu diurus oleh malaikat. Allah swt berfirman:

وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَۙ  ١٠  كِرَامًا كَاتِبِيْنَۙ  ١١  يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ  ١٢

Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Infitar/82: 10-12)

Hadis Nabi Muhammad berikut menerangkan lebih jelas hal yang sama:

عَنِ الْحَسَنِ اَنَّهُ قَالَ: قَالَ اللهُ: يَا ابْن آدَمَ بَسَطْنَا لَكَ صَحِيْفَةً وَوُكِّلَ بِكَ مَلَكَانِ كَرِيْمَانِ. أَحَدُهُمَا عَنْ يَمِيْنِكَ وَاْلآخِرُ عَنْ يَسَارِكَ. فَأَمَّا الَّذِيْ عَنْ يَمِيْنِكَ فَيَحْفَظُ حَسَنَاتِكَ. وَأَمَّا عَنْ شِمَالِكَ فَيَحْفَظُ سَيِّئَاتِكَ. فَاعْمَلْ مَا شِئْتَ أَقَلَّ أَوْ كَثُرَ حَتَّى إِذَا مُتَّ طَوَيْتُ صَحِيْفَتَكَ فَجَعَلْتُ فِى عُنُقِكَ مَعَكَ فِى قَبْرِكَ حَتَّى تَخْرُجَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا تلقاه مَنْشُوْرًا، اِقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ حَسِيْبًا. (رواه ابن جرير الطبري)

Diriwayatkan dari Al-¦asan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah berfirman kepada Bani Adam, “Hai Bani Adam! Kami telah membuka lembaran-lembaran Kitab, dan telah ditunjuk dua malaikat yang mulia sebagai wakil: satu di sebelah kanan, dan satu lagi di sebelah kiri. Adapun yang di sebelah kanan, pekerjaannya mencatat amal baikmu, sedang yang di sebelah kiri mencatat amal perbuatan burukmu. Maka berbuatlah menurut kesukaanmu amal perbuatan yang banyak atau yang sedikit sehingga ajal datang merenggutmu. Dan apabila engkau telah mati, Aku lipat lembaran-lembaran kitab itu dan Aku kalungkan ke lehermu dan tetap bersamamu dalam kubur hingga hari kiamat. Pada hari itu, kitab itu akan dikeluarkan dan engkau menemuinya dalam keadaan terbuka. Bacalah kitab catatan itu niscaya pada hari itu engkau akan mengetahui bahwa kitab itu cukup sebagai penghisab amal perbuatanmu. (Riwayat Ibnu Jarir at-Tabari)


Baca juga: Perjalanan Teks Al-Quran: Transisi Media dan Otoritas


Ayat 14

Ayat ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat, manusia tidak dapat memungkiri catatan-catatan itu, karena pencatatnya adalah para malaikat yang memang ditunjuk oleh Allah, yang pekerjaannya khusus mencatat amal perbuatan manusia.

Itulah sebabnya maka Allah swt menegaskan di akhir ayat bahwa cukuplah pada hari itu diri mereka sendiri sebagai penghisab amal perbuatan mereka. Maksudnya semua catatan yang termuat dalam kitab itu cukup akurat sebagai bukti karena apa yang tercatat dalam kitab itu merupakan rekaman dari amal perbuatan mereka. Seolah-olah mereka sendirilah yang membuat catatan-catatan itu. Firman Allah:

وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَيَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَتَنَا مَالِ هٰذَا الْكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّآ اَحْصٰىهَاۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَاضِرًاۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا ࣖ   ٤٩

Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, ”Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya,” dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun. (al-Kahf/18: 49)

Dengan demikian, tidak perlu adanya bukti-bukti lain sebagai penguat karena semua catatan yang tergores dalam kitab itu menjadi bukti yang sangat meyakinkan, sehingga tidak bisa ditambah atau dikurangi lagi.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 15


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Belajar parenting dari dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Belajar ‘Parenting’ dari Dialog Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

0
Dalam hal parenting, Islam mengajarkan bahwa perhatian orang tua kepada anak bukan hanya tentang memberi materi, akan tetapi, juga pendidikan mental dan spiritual yang...