BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Shad Ayat 50-58

Tafsir Surah Shad Ayat 50-58

Tafsir Surah Shad Ayat 50-58 berbicara tentang janji Allah yang akan memberikan kenikmatan surga bagi orang-orang yang beriman. Sementara, orang-orang yang ingkar akan menerima kesengsaraan yang pedih didalam neraka.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Shad Ayat 47-49


Ayat 50-52

Pada ayat-ayat ini Allah menjelaskan betapa nikmatnya tempat kembali yang disediakan kepada para rasul dan orang-orang yang bertakwa itu. Pintu surga ‘Adn selalu terbuka, dan keadaannya selalu menyenangkan, sebagai tanda bahwa segalanya telah dipersiapkan untuk menghormati hamba-hamba pilihan Allah yang akan menghuninya.

Kamar-kamarnya luas yang mengagumkan, pelayan-pelayannya yang indah dipandang mata, dan suasana lingkungannya yang mencengangkan. Semuanya dalam tata ciptaan yang memesonakan, yang belum pernah terlihat sebelumnya, belum pernah terngiang di telinga dan belum pernah terlintas dalam hati.

Di dalam surga itu keinginan mereka terpenuhi, dipan-dipan tempat mereka membaringkan diri, tersedia serba memuaskan, buah-buahan yang beraneka ragam, jenis rasa dan aromanya, serta minuman dengan segala macamnya, siap disuguhkan.

Sebenarnya kenikmatan yang terdapat dalam surga itu adalah puncak dari segala kenikmatan. Kenikmatan yang ada di surga itu diungkapkan dengan buah-buahan dan minuman sebagai kenikmatan yang sesuai dengan keadaan masyarakat Mekah pada waktu itu.

Kalau disebutkan buah-buahan yang beraneka ragam dan minuman yang bermacam jenisnya, sudah barang tentu selera mereka terangsang, dan timbullah keinginan mereka untuk menikmati.

Di samping itu, mereka didampingi oleh bidadari-bidadari yang sangat sopan. Masing-masing penghuni surga dilayani oleh perempuan-perempuan surga yang khusus untuknya, dan tidak memberikan pelayanannya kepada penghuni surga yang lain. Semua perempuan surga sama-sama cantiknya dan semuanya remaja.

Ayat 53-54

Allah menegaskan bahwa segala macam kenikmatan yang terdapat di surga itulah yang dijanjikan kepada hamba Allah yang bertakwa, yang pasti datang setelah manusia seluruhnya dibangkitkan kembali dari kubur, dan diadili di Padang Mahsyar. Allah menegaskan bahwa nikmat yang ada di surga itu bukan sembarang kenikmatan, tetapi nikmat yang abadi.


Baca Juga: Tafsir Surah Ali Imran Ayat 134-135 : Empat Perilaku Orang Yang Bertakwa


Ayat 55-56

Pada ayat ini diterangkan keadaan orang-orang kafir di dalam neraka. Mereka memperoleh tempat kembali yang buruk, mengalami kesengsaraan yang tiada taranya di dalam neraka. Segala tempat yang mereka tempati baik tempat duduk, tempat tidur, tempat istirahat, dan sebagainya, merupakan tempat yang tidak mereka senangi, karena di tempat itu mereka selalu mengalami siksaan yang berat.

Dalam ayat yang lain diterangkan keadaan orang kafir di dalam neraka, Allah berfirman:

لَهُمْ مِّنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَّمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ

Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (al-A’raf/7: 41)

Ayat 57-58

Allah menyatakan kepada orang-orang kafir di dalam neraka, “Hai orang kafir, inilah azab yang pernah Aku janjikan dahulu, maka rasakanlah olehmu bagaimana berat dan pedihnya azab itu.

Minumlah di dalam neraka itu air panas yang sedang mendidih yang membakar mulut dan usus-ususmu atau nanah busuk yang mengalir dari tubuh-tubuh penghuni neraka yang sangat dingin. Selain dari itu kamu sekalian akan merasakan azab-azab yang lain yang kamu sendiri tidak mengetahui bentuk azab itu, selain kamu hanya merasakan kesengsaraan yang luar biasa.”

Rasulullah saw bersabda:

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَوْ أَنَّ دَلْوًا مِنْ غَسَّاقٍ يُهْرَاقُ فِى الدُّنْيَا لَأَنْتَنَ أَهْلَ الدُّنْيَا. (رواه الحاكم)

Dari Abu Sa’id al-Khudri, dari Nabi saw, beliau bersabda, “Seandainya satu timba dari minuman penghuni neraka ditumpahkan di dunia, maka semua penghuni dunia akan berbau busuk. (Riwayat al-Hakim).

Jika diperhatikan ayat-ayat ini dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang sebelumnya seakan-akan ayat ini merupakan imbangan perkataan Allah kepada ahli surga.

Pada ayat yang lalu disebutkan bahwa penduduk surga diberikan buah-buahan yang baik dan minuman yang lezat rasanya, sedang pada ayat ini diterangkan bahwa penduduk neraka disuruh merasakan air panas yang mendidih dan nanah yang mengalir.

Hal ini berarti bahwa penduduk surga memperoleh semua yang diminta dan diingini, sedang penduduk neraka disuruh bahkan dipaksa melakukan sesuatu yang tidak diingininya.

Kalau orang-orang yang beriman di dalam surga memperoleh bidadari yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya, maka penduduk neraka memperoleh azab yang bermacam-macam yang sangat berat dan pedih.

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Shad 59-62


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...