Tafsir Surah Yunus Ayat 11 (Bagian 2)

tafsir surah yunus
tafsir surah yunus

Tafsir Surah Yunus Ayat 11 bagian kedua ini meneruskan pembicaraan sebelumnya. Orang-orang yang ingkar kepada Nabi Muhammad meminta hal yang tidak pantas. Mereka ingin mencelakai diri sendiri dengan permintaan azab.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Yunus Ayat 11 (Bagian 1)


Ayat 11

Permintaan ini sering diajukan orang-orang musyrik Mekah kepada Nabi Muhammad saw yang menyampaikan agama Allah kepada mereka.

Mereka meminta yang tidak pantas kepada Nabi, seperti meminta datangnya azab kepada mereka sebagaimana yang pernah didatangkan kepada bangsa-bangsa dahulu kala, meminta datangnya kiamat dan sebagainya, sebagaimana firman Allah:

وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلٰتُۗ وَاِنَّ رَبَّكَ لَذُوْ مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلٰى ظُلْمِهِمْۚ وَاِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan mereka meminta kepadamu agar dipercepat (datangnya) siksaan, sebelum (mereka meminta) kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksaan sebelum mereka. Sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki ampunan  bagi manusia atas kezaliman mereka, dan sungguh, Tuhanmu sangat keras siksaan-Nya.  (ar-Ra’ad/13: 6)

Dan firman Allah:

وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَلَوْلَآ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاۤءَهُمُ الْعَذَابُۗ وَلَيَأْتِيَنَّهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan, niscaya datang azab kepada mereka dan (azab itu) pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. (al-‘Ankabµt/29: 53)

Bahkan orang-orang musyrik itu, karena sangat ingkar kepada Al-Qur′an, berani berdoa agar disegerakan azab atas mereka seandainya yang disampaikan Muhammad itu adalah benar. Allah berfirman:

وَاِذْ قَالُوا اللهم  اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ

Dan (ingatlah,) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al-Qur’an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (al-Anf±l/8: 32)

Orang-orang musyrik yang mengingkari adanya Hari Kiamat, menantang Rasulullah agar disegerakan datangnya Hari Kiamat itu, sebagaimana firman Allah:

يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهَاۚ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مُشْفِقُوْنَ مِنْهَاۙ وَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهَا الْحَقُّ ۗ اَلَآ اِنَّ الَّذِيْنَ يُمَارُوْنَ فِى السَّاعَةِ لَفِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ

Orang-orang yang tidak percaya adanya Hari Kiamat meminta agar hari itu segera terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar telah tersesat jauh. (asy-Syµra/42: 18)


Baca juga: Tafsir Surat Al-Mulk Ayat 8-11: Penyesalan Orang yang Ingkar di Hari Kiamat


Tujuan orang-orang musyrik meminta kepada Nabi Muhammad saw agar didatangkan segera hukuman yang dijanjikan itu, bukan hanya karena mereka tidak percaya kepadanya, tetapi juga untuk membantah dan melemahkan hujah dan bukti kenabian, memperolok-olokan ayat-ayat Al-Qur’an yang disampaikan kepada mereka dan untuk mengatakan kepada Nabi Muhammad saw bahwa mereka sangat mengingkari segala macam yang disampaikan beliau kepada mereka. Adakalanya di antara mereka ada yang percaya kepada Nabi saw, tetapi rasa dengki kepada Muhammad dan fanatik kepada agama nenek moyang mereka telah menyebabkan mereka tetap mengingkarinya.

Dari ayat ini dipahami bahwa Allah tidak akan memperkenankan doa dan permintaan mereka, dan tidak menghendaki kehancuran mereka seperti yang telah dialami oleh umat yang telah lalu, tetapi Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. Muhammad diutus sebagai nabi dan rasul terakhir kepada seluruh manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Karena itu Allah selalu memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Kalau mereka tetap dalam keingkaran dan kekafirannya sampai mati, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih.

Allah tidak akan mendatangkan azab kepada mereka di dunia sebagaimana yang telah ditimpakan kepada umat-umat yang dahulu, karena seandainya Allah menimpakan azab kepada mereka, tentu mereka akan musnah semuanya, dan kemusnahan itu akan menimpa pula orang-orang yang beriman yang hidup dan berdiam di antara mereka, sebagaimana firman Allah:

وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً  وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. (an-Nahl/16: 61)


Baca satelahnya: Tafsir Surah Yunus Ayat 12-13


(Tafsir Kemenag)