Tafsir Surah Al-Jinn ayat 8-9 dikisahkan bahwa ketika Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad, panah api disediakan diseluruh penjuru langit untuk menjaga dari jin-jin yang berusaha mencuri berita.
Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Jinn ayat 1-7
Ayat 8
Pada ayat ini, Allah menambah lagi pernyataan jin ketika Dia mengutus Nabi Muhammad dan menurunkan Al-Qur’an kepadanya serta menjaga beliau dari jin-jin itu. Langit ketika itu dijaga dengan ketat, dan panah-panah api disediakan di seluruh penjuru langit untuk mencegah jin-jin mendekatinya guna mencuri berita-berita yang dapat didengar, sebagaimana yang sering mereka lakukan.
Telah diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan ath-Thabrani dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:
كَانَ الْجِنُّ يَصْعَدُوْنَ إِِلَى السَّمَاءِ يَسْتَمِعُوْنَ الْوَحْيَ فَإِذَا سَِمعُوا الْكَلِمَةَ زَادُوْ فِيْهَا تِسْعًا. فَأَمَّا الْكَلِمَةُ فَتَكُوْنُ حَقًّا وَأَمَّا مَا زَادُوْهُ فَيَكُوْنُ بَاطِلاً. فَلَمَّا بُعِثَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُِنعُوْا مَقَاعِدَ هُمْ. فَذَ كَرُوْا ذَلِكَ ِلإِبْلِيْسَ وَلَمْ تَكُنِ النُّجُوْمُ يُرْمٰى بِهَا قَبْلَ ذَلِكَ فَقَالَ لَهُمْ إِبْلِيْسُ مَا هَذَا إِلاّ َمِنْ أَمْرٍ قَدْ حَدَثَ فِى اْلأَرْضِ، فَبَعَثَ جُنُوْدَهُ فَوَجَدُوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيِْه وَسَلَمَ قَاِئمًا يُصَلِّي بَيْنَ جَبَلَيْنِ اَرَاهُ قَالَ بِمَكَّةَ فَلَقَوْهُ فَأَخْبَرُوْهُ فَقَالَ هَذَا الْحَدَثُ الَّذِيْ حَدَثَ فِى اْلاَرْضِ. (رواه الترمذي والطبراني)
Dahulu jin-jin itu dapat naik ke langit untuk mendengar wahyu. Ketika mereka mendengar suatu kata lalu mereka tambah dengan sembilan kata lainnya. Ucapan (yang mereka dengar) adalah benar tetapi tambahan-tambahan mereka semuanya bohong. Ketika Nabi saw diutus menjadi rasul, mereka dilarang menduduki tempat-tempat tersebut. Lalu mereka sampaikan larangan tersebut kepada Iblis; sedangkan ketika itu bintang-bintang belum dipakai untuk memanah jin-jin itu. Lalu iblis berkata kepada mereka, “Larangan itu disebabkan suatu kejadian di muka bumi,” lalu Iblis mengirim tentara-tentaranya untuk menyelidiki kejadian tersebut. Mereka mendapatkan Nabi saw yang sedang mengerjakan salat di antara dua gunung di Mekah, lalu mereka menemui Iblis dan menyampaikan penemuan mereka itu kepadanya, lalu Iblis berkata, “Inilah kejadian yang terjadi di permukaan bumi.” (Riwayat at-Tirmidzi dan ath-Thabrani)
Baca Juga: Menelisik Jin dalam Al-Quran, Makhluk yang Juga Dibebani Syariat
Ayat 9
Dalam Tafsir Surah Al-Jinn ayat 8-9 khususnya ayat ini kembali dijelaskan tentang keterangan jin bahwa mereka menduduki tempat-tempat tersebut tanpa ada penjaga dan panah-panah api. Mereka lalu diusir dari sana sehingga tidak dapat mencuri atau mendengar Al-Qur’an sedikit pun untuk disampaikan kepada ahli-ahli nujum dan tukang-tukang tenung yang akan mencampuradukkan yang benar dengan yang batil. Yang demikian itu disebabkan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya dan sebagai penjagaan terhadap kitab-Nya, Al-Qur’an. Maka barang siapa yang ingin mencuri berita-berita tersebut sejak itu dia akan diburu dengan panah-panah api yang akan menusuk dan membinasakannya.
Kita harus beriman kepada apa yang diberitakan oleh Al-Qur’an mengenai jin yang mencuri berita-berita yang dapat didengarkan, kemudian mereka dilarang sesudah pengutusan Nabi Muhammad, walaupun kita tidak tahu bagaimana cara mereka mencuri, cara bagaimana penjagaan, berapa banyak para penjaga. Kita juga tidak tahu apa yang dimaksud dengan panah-panah api yang mengintip mereka, sedangkan jin itu juga berasal dari api, maka bagaimana cara mereka dapat ditembusi oleh panah-panah api itu.
Di antara mufassir ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “tempat-tempat untuk mencuri berita” adalah tempat-tempat yang dipergunakan oleh jin di dalam dada manusia untuk menggoda mereka dan menghalangi mereka mengikuti jalan yang benar. Sedangkan yang dimaksud dengan “penjaga” adalah dalil-dalil akli (akal/rasio) yang dijadikan Allah sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya, dan yang dimaksud dengan “panah-panah api” adalah bukti-bukti alamiah yang tersebar dalam tubuh masing-masing dan di seluruh penjuru alam.
Dengan demikian, maksud ayat tersebut adalah sesungguhnya Al-Qur’an yang mengandung bukti-bukti
dan alamiah adalah penjaga agama dari kemasukan hal-hal syubhat yang dilontarkan oleh setan, sebagai alat untuk menggoda dan membimbangkan orang-orang yang dapat digodanya. Juga untuk mempengaruhi jiwa-jiwa orang yang sesat agar mereka tidak menghiraukan agama dan menolak petunjuk-petunjuknya. Maka barang siapa yang ingin mempengaruhi jiwa-jiwa orang yang beriman dengan keragu-raguan dan pikiran yang bukan-bukan, maka ia akan berhadapan dengan bukti-bukti yang dapat memusnahkan keragu-raguan itu dari akar-akarnya.
(Tafsir Kemenag)
Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Jinn ayat 10-16