BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 14 (2)

Tafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 14 (2)

Setelah melewati tahap dari air mani hingga pembentukan tulang belulang, maka Tafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 14 (2) akan menjelaskan bagaimana proses manusia selanjutnya, yaitu saat penenaman daging, otot, kulit, hingga lahir dan tumbuh menjadi manusia dewasa dan berakal. Ketika dewasa, manusia akan menjalani beragam aktivitasnya, yang aktivitas/amal tersebut akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Swt.


Baca Sebelumnya: Tafsir Surah Al-Mu’minun Ayat 14 (1)


Ayat 14 (2)

  • Dua tahapan terakhir yang disebutkan pada surah al-Mu’minun/23: 14 bercerita tentang ‘pembentukan tulang belulang’ setelah tahap mudgah.

Pada akhirnya, ceritera diakhiri dengan memberinya “baju”, yang terdiri atas daging dan otot.  Apabila kita mengikuti pertumbuhan embrio, maka kira-kira pada umur empat minggu suatu proses ‘diferensiasi’ mulai berjalan.

Dalam proses ini kelompok-kelompok sel pada embrio akan berubah bentuk dan mulai membentuk organ-organ berukuran besar.  Salah satu yang berkembang pertama kali adalah tulang tengkorak.

Proses ini akan disusul kemudian oleh pembentukan calon otot, telinga, mata, ginjal, jantung dan banyak lagi.

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis dari Abdullah bin Mas’ud, bahwa Rasulullah mengatakan:

ِانَّ اَحَدَكُمْ لَيُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ اُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُوْنَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَالِكَ، ثُمَّ يَكُوْنَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَالِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ اِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفَخُ فِيْهِ الرُّوْحُ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعَةِ كَلِمَاتِ: رِزْقُهُ وَاَجَلُهُ وَعَمَلُهُ، وَهَلْ هُوَ شَقِيٌّ اَمْ سَعِيْدٌ؟ فَوَالَّذِي لاَ ِالَهَ غَيْرُهُ اِنَّ اَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ اَهْلِ الْجَنَّةِ حَتىَّ مَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا اِلاَّ ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ اَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَاِنَّ اَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ اَهْلِ النَّارِ حَتىَّ مَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا اِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ اَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. (رواه احمد)

“Sesungguhnya seseorang di antara kamu dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya empat puluh hari, kemudian menjadi ‘alaqah seperti itu, kemudian menjadi mudhgah (gumpalan daging) seperti itu. Kemudian malaikat diutus kepadanya, lalu ia meniupkan ruh padanya. Dan  ia diperintahkan kepada empat kalimat, rizqinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia seorang yang celaka atau bahagia. Demi Zat yang tidak ada tuhan selain-Nya, sesungguhnya seseorang di antara kamu beramal amalan penghuni surga, sehingga antara dia dan surga hanya tinggal satu hasta saja. Namun dia sudah tercatat sebagai penghuni neraka, maka ia mengakhiri amalnya dengan amalan penghuni neraka, sehingga ia masuk neraka. Dan sesungguhnya seseorang di antara kamu beramal amalan penghuni neraka, sehingga antara dia dengan neraka hanya tinggal satu hasta saja. Namun  ia sudah tercatat sebagai penghuni surga, maka ia mengakhiri amalnya dengan amalan penghuni surga, sehingga ia masuk surga.” (Riwayat Ahmad)


Baca Juga : Tafsir Al-Mukminun Ayat 12-14: Menjadi Insan Kamil Perspektif Murtadha Muthahhari


Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab berkata: Keinginanku bersesuaian dengan kehendak Allah pada empat perkara.

Pertama: Saya usulkan pada Rasulullah saw supaya di belakang Maqam Ibrahim dijadikan tempat salat maka turunlah firman Allah:

وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ

Dan jadikanlah maqam Ibrahim  itu tempat salat. (al-Baqarah/2: 125)

Kedua: Saya usulkan kepada Rasulullah saw supaya istri-istrinya memasang tabir (hijab) bila kedatangan tamu laki-laki, yang kadang-kadang tidak saleh semuanya, maka turunlah firman Allah:

وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ

Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (al-Ahzāb/33: 53)

Ketiga: Saya berkata kepada istri-istri Nabi supaya berhenti menimbulkan kesulitan kepada beliau, karena mungkin Allah akan memberi ganti dengan istri-istri yang lebih baik, maka turunlah firman Allah:

عَسٰى رَبُّهٗٓ اِنْ طَلَّقَكُنَّ اَنْ يُّبْدِلَهٗٓ اَزْوَاجًا خَيْرًا مِّنْكُنَّ

Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu. (at-Tahrim/66: 5)

Keempat: Setelah turun ayat 12, 13 dan 14 Surah al-Mu`minµn, maka saya ucapkan  fatabārakallāhu aḥsanul Khāliqin, dan Rasululah saw bersabda, “Demikian itu sesuai dengan yang diturunkan-Nya.”

(Tafsir Kemenag)


Baca Setelahnya : Tafsir Surah Al-Mu’minun 15-18


Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Tiga Kunci Menjaga Keharmonisan Antar Sesama Manusia

0
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, setiap manusia wajib merasakan keharmonisaan. Dengan keharmonisan, maka akan tercipta kehidupan yang penuh dengan kenyamanan dan perdamaian. Untuk menciptakan...