BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 103-106

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 103-106

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 103-106 berbicara mengenai dua hal. Pertama mengenai pesan kerasulan dari Nabi Ibrahim. Kedua berbicara mengenai kisah Nabi Nuh as yang juga ditentang oleh kaumnya.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 96-102


Ayat 103

Demikianlah beberapa keterangan Tuhan yang disampaikan Ibrahim kepada kaumnya. Dengan dalil-dalil di atas tadi, nyatalah bahwa inti ajaran yang beliau sampaikan kepada kaumnya adalah paham ketauhidan dan percaya akan adanya hari kebangkitan. Tidak ada zat yang patut disembah melainkan Allah Yang Maha Esa. Hanya kebanyakan orang tidak mau mengerti atau tidak mau menerima kebenaran itu.

Ayat 104

Allah dengan keperkasaan dan sifat Yang Maha Penyayang-Nya, senantiasa mengingatkan orang-orang yang sesat dan tidak mau beriman dengan ayat-ayat-Nya. Allah mengirimkan rasul kepada mereka supaya memperoleh hidayah dari-Nya. Allah mengutus para rasul itu dengan membawa ajaran-ajaran dan hukum-hukum agama, supaya dapat diikuti oleh mereka dan anak keturunannya.


Baca juga: Kunci Pertama Menggapai Kebahagiaan: Beriman Kepada Allah Swt


Ayat 105-106

Ayat-ayat ini menerangkan bahwa Nabi Nuh telah didustakan kaumnya ketika ia menyampaikan agama Allah kepada mereka. Sekalipun yang mereka dustakan itu hanyalah Nabi Nuh sendiri, tetapi tindakan itu berarti mendustakan para rasul Allah yang lain, baik yang diutus sebelum maupun sesudah Nabi Nuh nanti. Ini disebabkan karena risalah yang dibawa para rasul pada dasarnya sama, yaitu akidah tauhid.

Nabi Nuh adalah nabi ketiga yang diutus Allah, setelah Nabi Adam dan Nabi Idris. Nabi Nuh juga merupakan rasul pertama, berdasarkan hadis qudsi:

قَالَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى: يَا نُوْحُ اَنْتَ اَوَّلُ رَسُوْلٍ تُبْعَثُ اِلَى اَهْلِ اْلأَرْضِ. (رواه مسلم عن أبى هريرة)

Dari Abµ Hurairah r.a. bahwa Nabi saw bersabda, “Allah berfirman, ‘Ya Nuh, engkau adalah rasul yang pertama yang diutus ke bumi’.” (Riwayat Muslim dari Abµ Hurairah)

Maksud rasul pertama di sini ialah rasul Allah yang pertama diutus sesudah Nabi Adam dan Nabi Idris. Ia juga disebut bapak manusia kedua setelah Adam, karena sebagian mufasir berpendapat bahwa seluruh manusia musnah dan mati karena topan dan banjir, kecuali orang-orang yang berada di atas perahu bersama Nabi Nuh.

Di antara yang selamat itu, terdapat tiga orang putranya, yaitu Sam, Ham, dan Yafi£. Maka semua manusia yang ada sampai sekarang berasal dari keturunan ketiga putra Nabi Nuh itu.

Tidak ada keterangan yang pasti tentang jarak waktu antara Adam dan Idris dengan Nabi Nuh. Hanya terdapat beberapa keterangan yang berbeda-beda dalam Taurah Ibriyah, Taurah Samiriyah, dan terjemahan Taurat dalam bahasa Yunani.

Nabi Nuh diutus kepada saudaranya, maksudnya orang-orang yang masih dianggap kerabat dengan Nuh. Dalam surah-surah yang lain disebutkan bahwa Nuh diutus kepada kaumnya.

Kaum Nabi Nuh menyembah patung-patung dan berhala yang mereka anggap sebagai tuhan. Oleh karena itu, Nabi Nuh mengingatkan mereka agar bertakwa kepada Allah dan takut kepada azab-Nya yang dahsyat. Azab itu akan ditimpakan Allah kepada orang-orang yang mengingkari seruan nabi-Nya.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 107-110


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...