BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 96-102

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 96-102

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 96-102 berbicara mengenai penyesalan orang-orang yang celaka ketika di akhirat. Mereka menyesali semua perbuatannya ketika di dunia. Namun semuanya sudah terlambat.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 89-95


Ayat 96

Dalam neraka, para pemimpin yang menyesatkan dan para pengikutnya saling menyalahkan. Mereka saling mempertanyakan siapa yang telah membawa mereka melakukan kejahatan sehingga masuk neraka.

Ayat 97

Setelah bertengkar, mereka pun sama-sama menyadari bahwa tiada yang patut disalahkan kecuali diri mereka sendiri. Mereka mengakui bahwa kesesatan mereka sangat parah, yaitu mempersekutukan Allah.


Baca juga: Kunci Pertama Menggapai Kebahagiaan: Beriman Kepada Allah Swt


Ayat 98

Mereka sangat menyesali kenapa menganggap berhala itu sama kekuasaannya dengan Allah, sehingga mereka menyembahnya.

Ayat 99

Di samping karena kesalahan sendiri, mereka juga terpengaruh oleh ajakan-ajakan jahat dari para pemimpin mereka. Para pemimpin itu  selalu berpropaganda melakukan berbagai perbuatan yang melanggar agama sehingga  mereka mengikutinya. Ini dikatakan lagi oleh Allah dalam ayat lain:

وَقَالُوْا رَبَّنَآ اِنَّآ اَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاۤءَنَا فَاَضَلُّوْنَا السَّبِيْلَا۠

Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).  (al-Ahzab/33: 67)

Susunan ayat ini sangat lugas menjelaskan penyesalan dari orang-orang yang mengikuti seorang pemimpin tanpa menyadari ke mana mereka dibawa. Jadi, kita tidak harus menaati seorang pemimpin jika yakin bahwa pemimpin tersebut justru membawa kepada kedurhakaan.

Ayat 100

Orang-orang kafir dan musyrik itu baru menyadari bahwa di akhirat ini, tidak ada orang lain ataupun malaikat yang akan membantu mereka melepaskan diri dari azab Allah yang sudah di depan mata. Seandainya, di dunia dulu mereka beriman dan beramal saleh, pasti hal itu akan memberi syafaat kepada mereka

Ayat 101

Teman dekat atau keluarga sendiri juga mereka sadari tidak akan dapat menolong. Dalam ayat lain disebutkan:

فَهَلْ لَّنَا مِنْ شُفَعَاۤءَ فَيَشْفَعُوْا لَنَآ اَوْ نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُ ࣖ

Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami atau agar kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?  (al-A’raf/7: 53).

Ayat 102

Mereka berharap dapat dikembalikan ke dunia. Jika keinginan itu terkabul, mereka berjanji akan beriman dan beramal saleh. Akan tetapi, hal itu tidak mungkin. Itu hanya alasan mereka, sebab sekiranya dikembalikan ke dunia sekalipun, mereka tetap akan ingkar kembali.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 103-106


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

Penggunaan tinta merah pada frasa walyatalaththaf dalam mushaf kuno Kusamba, Bali (Sumber: Balai Litbang Agama Semarang)

Tinta Warna pada Mushaf Alquran (Bagian II)

0
Merujuk keterangan yang diberikan oleh Abu ‘Amr al-Dani (w. 444 H.), penggunaan tinta warna dalam penulisan mushaf Alquran awalnya merupakan buntut dari diterapkannya diakritik...