BerandaTafsir TahliliTafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 45-49

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 45-49

Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 45-49 berbicara lebih lanjut mengenai penyaksian terhadap mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa as. Ketika Mukjizat Nabi Musa ditampakkan seketika penyihir-penyihir itu beriman kepada Nabi Musa dan Fir’aun sangat murka.


Baca sebelumnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 38-44


Ayat 45

Setelah semua pesihir Fir’aun melemparkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, yang dalam bayangan orang banyak seakan-akan menjadi ular, maka tibalah giliran Musa. Ketika Musa menjatuhkan tongkatnya yang menjelma menjadi ular sesungguhnya, tiba-tiba ular itu memakan habis ular-ular palsu yang mereka ada-adakan itu.

Dengan demikian jelaslah mana yang benar dan mana yang batil sebagaimana tersebut dalam firman Allah:

فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَۚ

Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia. (al-A’raf/7: 118)

Dan firman-Nya:

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌ

Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. (al-Anbiya’/21: 18)


Baca juga: Tafsir Ahkam: Cara Bersuci Orang yang Kehilangan Kedua Tangan


Ayat 46, 47, 48

Pada ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa setelah menyaksikan apa yang terjadi, ahli-ahli sihir Fir’aun itu menyerah kalah. Mereka tersungkur dan lalu bersujud kepada Allah Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa, sambil berikrar, “Kami telah beriman kepada Tuhan semesta alam, yaitu Tuhan yang disembah Musa dan Harun.”

Mereka berbuat demikian karena sadar bahwa apa yang mereka perlihatkan kepada orang banyak hanyalah khayalan dan tipuan semata. Adapun apa yang diperlihatkan Musa adalah mukjizat, dan betul-betul bukan sihir. Itu adalah suatu kekuasaan yang jauh lebih unggul dari apa yang mereka ketahui, dan datangnya dari langit untuk memperkuat Musa di dalam pengakuannya sebagai seorang rasul Allah.

Ayat 49

Setelah para ahli sihir itu berikrar bahwa mereka menjadi beriman kepada Tuhan semesta alam, yang berarti tidak lagi mengakui Fir’aun sebagai tuhan mereka, Fir‘aun menjadi sangat marah.

Dengan sombong, ia mengancam akan menindak mereka, tetapi ancaman itu tidak diindahkan oleh mereka. Bahkan dengan ancaman itu, iman mereka makin bertambah mantap karena tabir kekafiran telah terbuka dan telah kelihatan jelas oleh mereka cahaya kebenaran.

Ikrar yang diucapkan oleh ahli-ahli sihir itu membuat Fir’aun merasa dilecehkan haknya sebagai seorang yang berkuasa dan mengakui dirinya sebagai tuhan, karena mereka telah beriman kepada Musa tanpa minta izin lebih dahulu kepadanya.

Menurut Fir’aun, sebelum mereka memeluk agama Musa, mereka itu harus lebih dahulu minta izin padanya, karena ia adalah seorang penguasa yang harus dipatuhi.

Untuk mengelabui dan menyesatkan orang banyak, Fir’aun menuduh antara Musa dan para ahli sihir itu ada persekongkolan, karena Musa yang mengajarkan kepada mereka ilmu sihir. Tuduhan itu tentu tidak berdasar, karena sebelum adu kekuatan, mereka tidak bertemu dengan Musa.

Puncak dari kemarahan Fir’aun, ia mengancam mereka akan merasakan siksaan, sebagai akibat dari perbuatan mereka itu. Ia mengancam akan memotong tangan dan kaki mereka secara bersilang bahkan akan membunuh mereka.


Baca setelahnya: Tafsir Surah Asy-Syu’ara Ayat 50-54


(Tafsir Kemenag)

Redaksi
Redaksihttp://tafsiralquran.id
Tafsir Al Quran | Referensi Tafsir di Indonesia
- Advertisment -spot_img

ARTIKEL TERBARU

tafsir surah al-An'am ayat 116 dan standar kebenaran

Tafsir Surah Al-An’am Ayat 116 dan Standar Kebenaran

0
Mayoritas sering kali dianggap sebagai standar kebenaran dalam banyak aspek kehidupan. Namun, dalam konteks keagamaan, hal ini tidak selalu berlaku. Surah al-An'am ayat 116...